#Tagur Ke 6 (365)

Ahmad Rikiyanto

Membiasakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan menjadi hal tabu dan aneh, seperti salim kepada guru ketika awal masuk dari gerbang sekolah, guru berdiri dengan raut wajah senyum sambil menyapa anak-anak, mengajak untuk salim, ketika pembiasan itu terus dilakukan maka akan menjadi sebuah harmonisasi Islam terpancar melalui perilaku sehari-hari ketika dalam lingkungan sekolah atau madrasah.

Sesungguhnya ketika menyambut anak didik di depan gerbang sebuah penampakan kasih sayang seorang guru kepada anak didik, belum tentu di rumah seperti itu maka ketika melihat anak didik yang kurang perhatian, yatim dan yatim piatu itu sangat senang bisa merasakan apa yang belum pernah didapat, ketika anak didik dapat perhatian maka otomatis mereka juga akan lebih memperhatikan gurunya dalam segala hal ketika dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru tidak pernah tahu perasaan anak didiknya hanya saja ketika ada sesuatu kegelisahan terhadap anak didik akan di tanya, dengan jawaban itulah guru lebih paham akan rasa, masalah yang dihadapinya, sehingga mendapat sebuah perhatian untuk memberikan semangat untuk masa mendatang .

salim atau berjabat tangan adalah tradisi yang banyak dilakukan oleh pesantren diantaranya kepada kyai, nyai, Gus, Ning, ustadz dan ustadzah, dengan harapan mendapat sebuah kebarokahan dalam menuntut ilmu, karena pintar bukan menjadi sebuah jaminan untuk menuju masa mendatang.

Mengapa harus jabatan tangan atau salim? , Begini dalam berjabatan tangan diantaranya akan merekatkan rasa persaudaraan, ada penelitian kalau tidak salah ketika bertemunya 2 tangan berjabatan maka akan hilang kuman diantaranya, bisa di cek melalui laman google atau yang lain.

Harapannya dimanapun berada sempatkan bersalaman ketika bertemu, siapa saja, guru, murid, pejabat sekalipun kyai besar, insya Allah akan timbul sebuah keharmonisan agama bahwa dengan otomatis menganggap rasa persaudaraan sesama mahluk Allah satu orang tua adalah Nabi Adam dan Siti hawa, Islam mengajarkan cinta kasih sesama mahluknya jangan sampai saling merusak satu sama lain.

Mengawali itu sudah tetapi buahnya akan lebih berkah, jangan putus asa terus berjuang.