AHMAD RIKIYANTO

Namaku Ahmad Rikiyanto bisanya nama panggilan Riki, lahir 16 Januari 1998 tidak sama dengan yang lain melainkan ada keistimewaan yang di dapat olehku, Allah men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Qori'ah Ustadzah Nadia Hawasyi Di sawer bak Biduan

Qori'ah Ustadzah Nadia Hawasyi Di sawer bak Biduan

#Tagur ke 7 (365)

Ahmad Rikiyanto

Nadia Hawasyi dikenalnya qori'ah internasional yang belakangan ini viral di media sosial tiktok, suara yang sangat khas ketika melantunkan Al-Qur'an di berbagai acara sebagai jalan paling mudah mensyi'arkan agama Islam kepada khalayak masyarakat.

Banyak sekali masyarakat Indonesia bahkan belahan dunia menghormati bagi mereka yang ahli Qur'an seperti Para hafidz, qori' Al-Qur'an karena memang tidak mudah untuk belajar secara inten, memahami makhirijul huruf, isi kandungan dan mengamalkannya hanya orang-orang pilihan saja secara istimewa.

Al-Qur'an sumber hukum yang pertama setelah Al-Hadits, Al-Qur'an memuat berbagai kisah, keilmuan, percontohan dan dasar hukum secara lengkap dalam satu mushaf saja.

Dilansir dalam media berbagai sumber berasal dari tiktok yang sangat viral ustadzah Nadia Hawasyi melantunkan sebuah ayat Al-Qur'an dengan nada luar biasa sangat menyentuh hati para pendengarnya, mirisnya ketika berjalan beberapa detik disawer uang oleh seorang penonton laki-laki seperti biduan saja, perbuatan hal semacam ini membuat beberapa tokoh agama terlebih para pecinta qori' mengecam kepada orang yang telah berbuat yang tidak sepantasnya terjadi, secara akal sehat orang mengaji seharusnya didengarkan bukan dikasih yang secara ditabur apalagi itu muslimah akan menurunkan harkat martabat seorang qori'ah, apakah tidak berfikir, apakah minim ilmu agama atau ingin viral secara mendadak pada akhirnya dengan perbuatan sendiri akan menerima tanggungaya nanti, kasih tanda saja memohon maaf khilaf itu sudah biasa bertingkah itu harus difikir jangan asal-asalan, kalau memang kagum bisa memberi tip kepada sang qori'ah dengan cara baik ditaruh dalam amplop atau langsung transfer tanpa terlihat oleh orang sekitarnya.

Pada posisi ustadzah Nadia Hawasyi pasti bergumam dalam hati sangat marah, tetapi menanggapi permasalahanya melihat situasi keadaan dalam acara banyak khalayak melihat dari berbagai sudut tempat duduk, sehingga secara sabar semua dilakukan dengan hati penuh sabar, ikhlas dan tawakal.

Ternyata tidak jauh beda dengan dunia pendidikan, banyak sekali yang belum tahu akan pentingnya adab, akhlaq, dalam ranah sosial masyarakat itu menjadi sebuah modal untuk bersosialisasi, akan lebih cepat dikenal dengan tingkah yang di langkahkan.

Dari kejadian yang terjadi kepada ustadzah Nadia Hawasyi bahwa meskipun mempunyai ilmu yang sangat banyak, harta melimpah tetapi semua itu tidak menjadi sebuah jaminan akan tenang hidup didunia, dibanding dengan orang berakhkaq memahami etika menjadi sebuah pandangan bagi semua mata memandang sehingga semua akan lebih tentram, aman tidak ada kegelisahan yang dialami.

Secara tidak langsung akan terus terjadi apabila tidak ada tindakan dari MUI pusat atau wilayah tempat tinggal seorang ustadzah tersebut, untuk membuka mata batin yang buta akan adab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post