Kota Surabaya (MTsN 4) - Minggu, (22/10), bertempat di Aula utama Gedung LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Ketintang-Surabaya, berlangsung Seminar Nasional Forum Guru IPS seluruh Indonesia. Seminar yang diselenggarakan oleh FOGIPSI (Forum Komunikasi Guru IPS Seluruh Indonesia) ini dikuti oleh lebih dari 250 peserta yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur selaku tuan rumah, Kalimantan Barat, Bali, Sulawesi Tenggara dan perwakilan dari Papua.Menurut Shahibur Rahman Ketua Fogipsi Jatim dalam sambutan pembukaannya bahwa seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Rakorpimnas Pengurus Fogipsi seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menyamakan visi Guru IPS seluruh Indonesia dalam membangun karakter peserta didik, agar memiliki karakter yang Indonesia banget untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang semakin rumit di era Global ini.

Pembicara seminar adalah Aris Ahmad Jaya, direktur AbCo Sugesti Motivando, dalam paparannya bahwa ada 5 langkah menjadi seorang guru yang smart. Yang pertama guru harus menjadi pribadi yang menyenangkan, memiliki berbagai cara untuk memotivasi dan mengapresiasi siswa dalam kelas, sehingga guru selalu dirindukan kehadirannya di kelas. Kedua guru harus komitmen dan konsisten dalam arti Komitmen memiliki tekat kuat dalam menjalankan profesinya, sedangkan konsisten berarti memilik daya tahan dan tetap kokoh serta mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya.Ketiga menurut Doktor motivator dari Australia tersebut adalah Guru Smart harus memiliki kontribusi di atas rata-rata, sehingga selalu memiliki inovasi dalam mengajar dan menjadikan mengajar dan mendidik sebagai hiburan yang menyenagkan bagi siswanya. Keempat Guru Smart adalah guru yang memiliki hubungan interpersonal yang baik, sehingga guru memahami tentang latar belakang dan kondisi anak didiknya sehingga bisa memperlakukan siswa sesuai dengan kondisi siswa. Yang terakhir guru smart adalah guru yang tidak pernah meremehkan hal-hal kecil, sehingga sekecil apapun dari siswa bisa dijadikan bahan untuk memotivasi dan menginspirasi siswanya. Akhirnya guru akan menjadi pahlawan yang selalu dirindukan siswa di kelas.

Tiga guru IPS MTs Negeri 4 Surabaya, yang mengikuti kegiatan tersebut Ahmad Syaihu, Muslim dan Widiyanah, serasa memperoleh pencerahan untuk membangun karakter anak didik di kelas. (A.Syaihu)