Ziarah Ke Makam Ayah Sunan Ampel (Hari ke-705)
Perjalanan wisata Ruhani ke makam Waliyullah di Jawa Timur berlanjut, setelah berkunjung ke makam Sunan Bonang di Tuban rombongan melanjutkan perjalanan menuju Makam Syaikh Ibrahim Asmarakanndi (Ayahanda Sunan Ampel) yang makamnya terletak di dusun Gesikharjo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban.
Siapakah Syaikh Ibrahim Asmarakandi?
Syaikh Ibrahim Asmarakandi merupakan pendakwa pada masa awal penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Makamnya berada di Desa Gisikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Syaikh Ibrahim Asmarakandi merupakan tokoh sentral dalam penyebaran Islam, karena dia merupakan ayah kandung dari Raden Ali Rahmatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel, yang makamnya berada di Surabaya.
Makamnya tak pernah sepi dikunjungi peziarah. Berada di Jalan Raya Daendels dari arah Tuban ke arah timur menuju ke Paciran, Sedayu, Gresik hingga Surabaya. Dari jalan Daendels, hanya berkisar 200 meter di selatan jalan.Dia diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah pada paruh kedua abad ke-14. Babad Tanah Jawi menyebut namanya dengan sebutan Makdum Brahim Asmara atau Maulana Ibrahim Asmara, dikutip dari Atlas Walisongo.
Sebutan itu mengikuti pengucapan lidah Jawa dalam melafalkan as-Samarkandy, yang kemudian berubah menjadi Asmarakandi. Menurut Babad Cerbon, Syaikh Ibrahim Asmarakandi adalah putera Syaikh Karnen dan berasal dari negeri Tulen.
Jika sumber itu benar, maka Syaikh Ibrahim bukanlah penduduk asli Samarkand, melainkan seorang migran ikut ayahnya ke Samarkand karena negeri Tulen yang dimaksud menunjuk pada nama wilayah Tyulen, kepulauan kecil yang terletak di tepi timur Laut Kaspia yang masuk wilayah Kazakhtan, tepatnya di arah Barat Laut Samarkand.
Tiba di komplek makam Sunan Gesik, nama lain Ibrahim Asmaraqandi pukul 12.00 WIB rombongan melaksanakan salat Duhur dan Asar secara Jamak Qasar yaitu menggabungkan 2 waktu salat menjadi satu waktu dan meringkas jumlah rakaat dari 4 rakaat menjadi hanya 2 rakaat.
Seusai melaksanakan salat di Masjid Ibrahim Asmoroqondi, rombongan menuju makam sang Waliyullah yang terletak di belakang Masjid untuk melakukan doa bersama dan tahlilan yang dipimpin oleh Ustadz Mushollin, setelah dirasa cukup rombongan melanjutkan perjalanan ke arah Timur menuju ke Makam Sunan Drajat yang terletak di Paciran-Lamongan.
Di tengah perjalanan rombongan mampir di rumah makan untuk makan siang bersama dengan berbagai menu pilihan sesuai selera.
Seusai makan siang perjalanan dilanjutkan ke Makam Sunan Drajat (Bersambung)
Istanaku, 19-12-2021 (Hari ke-705)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget ulasannya
Alhamdulillah Barokallah
Wisata relegi sungguh bahagia sekali bersama teman dan keluarga ya Pak
Alhamdulillah Barokallah Bu Andi
Ulasan wisata religi Pak Syaihu meningkatkan kecintaan pada dinul Islam. Mantap ok ak.
Alhamdulillah Barokallah Bunda Salsa
Mantap reportasenya, P haji. Wisata religi. insyaallah dapat berkah sang waliyullah. Salam sukses selalu!
Alhamdulillah Barokallah Bu Sakdiyah
wisata religi yang sangat mengasyikan. sehat selalu saudaraku pak. Haji Ahmad Syaihu.
Alhamdulillah Barokallah