Ziarah Wali Lima Jawa Timur Melintasi Jejak Suci dengan Hikmah yang Menyentuh Hati
Oleh: Ahmad Taufiq Zein
Siang diterik matahari yang menyapa jamaah ziarah, 30 siswi kelas akhir MI, MTs dan MA, 15 pendamping diantaranya guru beserta pengasuh dan keluarganya Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin. Tujuan mereka adalah mengunjungi lima wali terkemuka di tanah Jawa Timur. Dengan hati yang penuh rasa syukur, mereka siap memasuki petualangan spiritual yang akan membawa mereka melintasi jejak suci dan merasakan keajaiban spiritual yang mendalam.
Perjalanan ini merupakan program tahunan bagi para siswa-siswi kelas akhir untuk menyelami keagungan spiritual yang terpatri dalam sejarah keislaman Jawa Timur. Sepanjang perjalanan, mereka akan mempelajari kehidupan, ajaran, dan warisan suci yang ditinggalkan oleh para wali tersebut. Inilah kisah yang akan membawa kita menjelajahi perjalanan yang sarat makna dan memberi rasa takjub bagi jiwa.

Perhentian pertama kami adalah Makam Sunan Ampel di Surabaya, wali yang terkenal dengan kearifannya dalam mengajarkan agama dan ketabahan dalam berdakwah. Di sini, siswi-siswi yang bersemangat mempelajari kisah-kisah kebaikan dan keberanian beliau dalam perjuangan dan pengorbanan untuk memperkokoh keimanan dan persaudaraan dengan rasa tasamuh atau toleransi dalam keberagaman.
Perjalanan kami kemudian melintasi waktu dan ruang. Bus Akan IV itu melaju dengan cepat melintasi Jembatan Suramadu membawa kami ke maha guru para kiai pendiri jam'iyah Nahdlatul Ulama NU Hadratus Syekh KH. Muhammad Kholil Bangkalan. Di kawasan masjid di mana makam beliau bersemayam. Wali ini dikenal dengan maha guru dari para kiai yang ada di Jawa.
Langkah selanjutnya membawa kita ke Lamongan, tempat makam Sunan Drajat. Suasana kampung yang asri dengan bangunan arsitektur kuno di area pesarean dan para ziarah juga disuguhkan pepohonan di di atas perbukitan beralas tanah kapur yang menambah keindahan.
Museum dan Langgar yang berada di sebelah timur pesarean menunjukkan warisan dan peninggalan beliau sebagai tanda dan bukti bahwa peninggalan-peninggalan yang ada di museum itu hakikatnya adalah media dakwah beliau untuk berdakwah.
Dari sini kami memahami dan menjadi ibrah atau pelajaran kepada kami, bahwa berdakwah hendaknya diawali dengan memahami kondisi lingkungan tempat dakwah dan juga memiliki konsep disertai tehnik yang penuh dengan perhitungan yang matang. Sehingga, dakwah itu menjadi ajakan yang tawssuth, tasamuh, tawazun, i'tidal dan amar makruf nahi munkar.
Melangkah lebih jauh ke arah barat, kami tiba di kota Tuban, tepatnya di makam Syekh Maulana Ibrohim Asmorogondi ayah dari Sunan Ampel dan dilanjutkan ke Sunan Bonang. Beliau adalah Kakek dan cucu yang mengajarkan keharmonisan antara agama dan budaya lokal.
Perjalanan ziarah kami mencapai puncaknya ketika kami mengunjungi Gresik, tempat makam Sunan Giri, sosok yang menjadi inspirasi bagi banyak ulama. Para siswi berjalan dengan penuh khusuk melintasi kompleks pemakaman, menaiki tangga simbol dari perjuangan dan pengorbanan serta menyaksikan anak-anak kecil santri TPQ yang tengah memperdalam ilmu agama di komplek Center Al-Quran di area masjid Sunan Giri. Di sini, kami merasakan kehangatan dan cinta kasih yang mengalir dalam komunitas yang saling membantu dan mendukung.

Setelah mengunjungi kelima makam tersebut, siswi-siswi kelas akhir Riyadlus Sholihin telah menorehkan kenangan yang tak terlupakan. Mereka membawa pulang hikmah dan kebijaksanaan yang diberikan oleh para wali, serta semangat yang tak terpadamkan untuk menjadi insan-insan yang berkualitas dan memberi manfaat bagi dunia.
Melalui perjalanan ziarah wali lima Jawa Timur ini, mereka telah mengerti bahwa kekuatan spiritual tidak hanya bersemayam dalam sejarah, tetapi juga dalam setiap langkah hidup mereka. Perjalanan ini tidak hanya memberikan rasa renyah, tetapi juga memberikan mereka pemahaman yang dalam tentang arti hidup, kebersamaan, dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama.
Dengan hati yang penuh harap, siswi-siswi Riyadlus Sholihin memulai langkah baru dalam hidup mereka. Dengan cerminan nilai-nilai suci yang mereka pelajari dari wali-wali Jawa Timur, mereka bersiap melangkah menuju masa depan yang gemilang, menjadi generasi penerus yang berperan aktif dalam membawa kebaikan kepada masyarakat dan umat manusia.
Perjalanan ziarah wali lima Jawa Timur ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang memperkaya jiwa. Dan semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjelajahi dan menggali kebijaksanaan spiritual yang terpendam dalam sejarah dan warisan leluhur kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Terimakasih