Ahmad Taufiq Zein

Alumni STKQ Al-Hikam. Hoby menulis dan membaca alam kauniyah dan Al-Quran dan maknanya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SILATURRAHIM KEPADA AHLI ILMU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SILATURRAHIM KEPADA AHLI ILMU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

Oleh: Ahmad Taufiq Zein

Disebutkan di dalam hadits tentang keutamaan silaturrahim, diantaranya adalah dilapangkan rezekinya. Rezeki tidak melulu berupa materi, makanan, dan minuman. Sebagaimana penjelasan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits;

أَلرِّزْقُ لَايُخْتَصُّ بِالْمَأْكُوْلِ وَالْمَشْرُوْبِ بَلْ كُلُّ مَا إِنْتَفَعَ بِهِ الْحَيَوَانُ مِنْ مَأْكُوْلٍ وَمَشْرُوْبٍ وَمَلْبُوْسٍ وَغَيْرِهَا وَمِنْ أَعْظَمِ الرِّزْقِ التَّوْفَيْقُ لِلطَّاعَاتِ

“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan.”

Ketaatan itu menurut definisi di atas termasuk bagian dari rezeki itu sendiri. Rezeki secara arti makna bahasa adalah anugerah atau pemberian. Secara garis besar, rezeki tidak hanya terbatas materi melainkan rezeki juga sesuatu yang sifatnya non materi, misalkan gemar dan suka belajar atau menuntut ilmu, itupun dikatakan rezeki secara makna umum.

Tentunya, tidak semua orang mendapatkan rezeki, kekuatan motivasi belajar. Hal ini kerja hati. Seperti iman, dayanya terkadang bertambah dan bisa turun, pun demikian dengan daya belajar terkadang kuat dan tak jarang pula menurun tingkat dayanya.

Nah, pada saat motivasi belajar lowbet/lemah, ada cara yang efektif untuk mengisi daya itu agar tingkat motivasi belajar lebih meningkat yaitu memperbanyak jalinan silaturrahim atau jaringan kepada sesama. Namun, penting juga menjadi pertimbangan, dengan siapa Anda menjalin jaringan tersebut?

Memilih dan memilah, kiranya perlu sebelum memutuskan jalinan silaturahim. Hal ini bukan berarti membeda-bedakan dalam pergaulan sosial, tidak. Tapi, hanya selektif dalam memilih teman sekiranya ia dapat mempengaruhi ke arah yang lebih positif, tepatnya agar daya motivasi belajar meningkat.

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam Kitab Bidayatul Hidayah sedikitnya ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam mencari sahabat yang akan menemani dalam belajar dan dalam urusan agama dan dunia;

فإذا طلبت رفيقا ليكون شريكك في التعلم، وصاحبك في أمر دينك ودنيا فراع فيه خمس خصال: الأولى: العقل. الثانية: حسن الخلق. الثالثة: الصلاح. الرابعة: ألا يكون حريصا على الدنيا. الخامسة: الصدق.

1. Berakal (cerdas/berfikiran luas), 2. Akhlaq terpuji, 3. Kesalehan, 4. Tingkat keserakahan terhadap dunia, 5. Kejujuran.

Lima kriteria itu, setidaknya yang menjadi pertimbangan dengan siapa kita akan menjalin tali silaturrahim berteman dan bersahabat yang dapat memotivasi daya belajar sebab dengan mereka kita akan belajar banyak sesuatu yang sebelumnya kita tidak ketahui.

Berakal atau berwawasan luas sebuah indikator dari seorang yang ahli ilmu atau kita sebut dengan cendikiawan atau ulama dalam arti bahasa. Yang tentu mereka banyak mengerti tentang sesuatu. Sering berkumpul dan intens menjalin hubungan silaturrahim dengan mereka maka tentu pengaruh keluasan ilmunya akan tertular.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren ulasannya

07 Jun
Balas

Mantap ulasannya, salam sukses

07 Jun
Balas

Terima kasih.

07 Jun
Balas



search

New Post