BURUNG GEREJA DAN EMPRIT KAJI

=============================

Entah siapa mulanya yang memberi nama burung berwarna coklat dan mempunyai jenggot hitam lagi tebal sehingga burung ini disebut dengan nama burung gereja, mungkin pada jaman flintstone burung ini kebanyakan singgah di gereja,Namun kenyataannya burung tersebut ada juga yang berkeliaran, keluar masuk di Masjid bahkan menyulam sarang sebagai tempat bermukim beranak pinak disana.

Bersama “burung peking kaji” sebutan bagi burung emprit yang berbulu putih diatas kepalanya, burung gereja hidup rukun berdampingan.

Layaknya burung gereja, burung peking kaji-pun nyaman-nyaman saja ketika dia harus menyusun sarang dan berkembang biak dipohon cemara yang merupakan tanaman khas umat Kristen karena biasa digunakan untuk perayaan Natal.

Ini terjadi tidak lain karena ada rasa toleran antar sesama makhluq ilah. Dimana yang besar menghormati yang kecil begitu sebaliknya sehingga tercipta harmoni kebersamaan hidup antar bangsa. Meski hanya sebangsa burung tapi mereka mampu menjaganya dan tanpa merusak tatanan hukum alam yang berlaku karena mereka mampu menerapkan dan memahami antara hukum alam, hukum rimba, hukum karma, hukum burung dan hukum Tuhan.

Diangen-angen yuk sambil ngandroid, ngopi dan "udud" bareng meski ditempat yang beda.