Ahmad Zaki Mubarok

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MEMBACA MANAKIB, APAKAH MENDAPAT PAHALA?

Saat ini kami melaksanakan suatu nadzar dengan membaca manakib syekh atas tercapainya hajat kami. Setelah selesai acara kami berdiskusi kecil mengenai manakib syekh dimana ada yang menganggap tradisi tersebut itu tidak mendapat pahala, sia~sia bagi orang yang membacanya.

Menurutnya lagi daripada membaca manakib lebih baik membaca maulid dhiba' malah kalau seandainya nadzar tersebut berupa membaca Al-quran akan mendapat pahala. Namun pada sisi yang sama ada yang mengatakan membaca Al-quran jika terjadi kesalahan bagi yang membacanya mendapat dosa, sehingga menyebabkan tidak sedikit dari umat Islam untuk tidak memperhatikan Al-quran dengan mengalihkan pandangan pada manakib maupun shalawat dziba' burdah dan lain sebagainya.

Menurut kami, ketiganya (Al-quran,dziba' manakib ) adalah sama baiknya. Kalau seumpama kami menggunakan "Ilmu daripada" pasti kami akan mengatakan "dari pada baca komik, novel atau semacam buku porno lebih baik membaca manakib". Manakib adalah sejarah begitu juga sebagian isi Alquran mengandung sejarah. Jadi membaca manakib merupakan salah satu cara menambah kecintaan seseorang kepada para wali Allah. Mengetahui kesalehan dan kebaikannya. Sehingga tanpa disadari sampai mengidolakannya.

Ketika orang ngefans berat kepada orang yang dicinta atau diidolakannya pasti akan mencoba untul meniru baik secara dhahir maupun batin, dari pakaian baju, celana dan accesoris yang dikenakannya sampai kepada "libasut taqwa" meniru prilakunya. Prilaku baik meniru waliNya inilah yang menimbulkan pahala bagi orang yang membacanya. Sebagaimana kita "makan" itu adalah "mubah", yang menyebabkan kita mendapat pahala adalah "membaca basmalah" sebelum makan.

Kalau boleh mengibaratkan, manakib itu ibarat mertua, dziba' burdah itu ibarat orang tua jadi sama pentingnya. Mengenal mertua dan orang tua dengan baik menghantarkan kepada mengenal Allah SWT.

Apalagi yang disalahkan dari membaca manakib?. Sementara kami membaca juga tidak melupakan maulid dziba' bahkan insya Allah kami tetap membaca Alquran yang merupakan pedoman hidup bagi kami. Termasuk kami bisa mengetahui dan mentaati Allah, Rasul dan ulil amr pun dari kitab yang mulia Al quranul Karim.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post