Sepuluh (10) hari kedua Ramadhan adalah momentuk dibukanya pintu ampunan (maghfiroh) bagi yang menjalankan puasa Ramadhan dan menjaga ibadahnya dengan baik. Dibutuhkan perjuangan untuk istiqomah di 10 hari kedua ini, sehingga Allah SWT akan mengabulkan doa kita setelah kita mendapatkan banyak ampunan atas dosa-dosa kita.

Di tahapan ini, kita harus menjaga hati, lisan dan tindakan kita. Jangan menggunjing mereka yang sudah tidak lagi tarawih. Jangan syuudhon kepada yang sudah tidak terlihat tarawih bersama kita; terlebih jangan merasa kita paling taat kepada Allah SWT, dimana kita masih bisa tarawih di masjid atau yang lainnya. Jangan sampai Ibadah kita berubah menjadi media memamerkan penampakan taat kita kepada-Nya. Di tahap ini kita patut bersyukur masih diberikan kenikmatan umur untuk beribadah kepada Allah SWT, dan semoga diberikan sampai sampai akhir Ramadhan.

Di bulan Ramadhan yang penuh ampunan ini, tentu tidak bisa kita lakukan dengan ala kadarnya. Untuk mendapatkan ampunan, tentu:

1) dibutuhkan kebersihan hati yang mungkin sudah kita lakukan di 10 hari pertama, jikalau belum bersih, maka ada 10 hari untuk membersihkan.

2) dibutuhkan hati yang khusu’ dalam berdoa sehingga terpaut antara hati dan jiwa kita dengan yang Maha Pengampun,

3) dibutuhkan kerendahan hati dan berserah kepada Allah SWT, dimana berdoa bukan menuntut tetapi sedang berkomunikasi dengan santun dan khitman dengan-Nya, dan

4) dibutuhkan kesabaran untuk menunggu terkabulnya sebagian atau semua doa yang dipanjatkan.

Selain memohon Ampun, kita juga harus membersihkan harta kita dengan mengeluarkan zakat fitrah untuk diberikan kepada mereka yang berhak, terlebih yang membutuhkan karena terdampak wabah yang sedang diujikan oleh Allah SWT kepada ummat manusia.

Perjuangan untuk mempersihkan diri selama 10 hari kedua jangan sampai terkotori kembali oleh dosa-dosa, agar di 10 hari terakhir Allah memberikan ketetapan kepada kita untuk mendapatkan hadiah yang terindah dan pada akhirnya diberikan khusnul Khatimah untuk menjadi tiket singgah di Jannatul Firdaus. Aaamiiin.