Ahmad Su'aidi

Setiap Kebaikan BALASANNYA hanyalah kebaikan. [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web

R-17-TIGA(3) KESIBUKAN ORANG BAIK

Manusia yang baik dalam kacamata pandang manusia sulit untuk dipastikan kebenarannya. Kita bisa menyimpulkan orang itu baik, tetapi belum tentu menurut Allah baik, pun kita melihat orang itu buruk tetapi ternyata menurut Allah baik adanya. Untuk itu mari fokus untuk melihat diri kita lebih banyak dari pada menilai orang lain. Tugas kita berusaha untuk terus menerus menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan sepenuhnya Allah SWT yang tahu diri kita. Ada tiga kesibukan orang baik yang bisa kita teladani dan kita lakukan untukk diri kita.

Pertama, sibuk memikirkan keburukan dirinya; orang yagn baik lebih banyak sibuk untuk mencari dan menemukan keburukan atau kesalahan dirinya. Bukan untuk ditutupi tetapi untuk diperbaiki dan sebagai kontrol agar tidak menjadikan diri paling baik. Ia tidak sibuk mengolok atau menyalahkan orang lain. Orang baik merasa bahwa dirinya masih jauh dari sempurna dengan sebenar-benarnya, bukan karena ia ingin dianggap rendah hati. Orang bik melakukan ini sebagai perenungan dalam diri, karena ada juga orang yang merasa banyak keburukan dan kekurangan dengan diceritakan ke orang lain agar terlihat seakan rendah hati, padahal tidak ada yang bertanya tentang hal tersebut.

Kedua, sibuk memperbaiki perilakunya; Orang yang baik tercermin dari perilaku (adab dan akhlaknya), bukan hanya pada tulisan dan mulut/ucapannya. Bahkan ada yang menyatakan bahwa orang ‘alim (Kyai/ustadz) yang benar-benar baik dan hebat tidak perlu mengeluarkan dalil; karena dalilnya sudah ada dalam semua perilaku, ucapan, tindakan yang dilakukan tiap hari dan dilakukan secara istiqomah, bukan hanya pada saat-saat tertentu, tetapi di semua kesempatan, waktu dan tempat ia berada bersama siapapun (sendiri atau dengan orang lain). Ia berperilaku bukan karena orang lain, tetapi karena melakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Misal: memakai baju bersih dan bagus bukan karena akan menghadap pejabat, tetapi karena itu bagian dari iman; sehingga ketika menghadap Allah ia juga menggunakan yang terbaik.

Ketiga, sibuk memperbanyak belajar ilmu; Orang yang baik terus menerus mempelajari ilmu dari berbagai sumber. Dia memahami bahwa orang yang berilmu (apapun) dihadapan Allah mulia. Orang baik tidak sibuk memberikan fatwa kepada orang lain (bicara tanpa ada aksi). Ia mencari ilmu terus menerus agar dapat memahami setiap kebenaran. Juga memahami adanya berbagai perbedaan pendapat, sehingga dapat mengambil sikap & solusi yang tepat dalam setiap persoalan dunia/akhirat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

14 May
Balas



search

New Post