Aida Fitria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hantu Lemang Hitam

Masa kecil adalah masa yang sangat mengesankan bagi setiap orang. Banyak kisah yang tak pernah luput dari ingatan. Terutama bagi saya, seorang anak yang terlahir di sebuah desa dingin tanpa salju. Ya, Alahan Panjang adalah tanah kelahiranku. Desa ini terkenal dengan udaranya yang dingin karena dekat dengan dua danau yang dijuluki danau kembar. Udara yang dingin membuat masyarakat disana cendrung menggunakan kain sarung sebagai penghangat dari dingin yang menusuk tulang.

Sebuah kisah yang tak pernah terlupakan dan membuat saya tersenyum sendiri adalah saat saya terjatuh ke dalam sebaskom adonan lemang hitam. Lemang hitam adalah makanan khas dari kampung saya yang terbuat dari beras hitam. Ketika itu bulan puasa, tiga hari menjelang lebaran. Seperti kebiasaan masyarakat di sana, setiap lebaran tiba disambut dengan aneka macam makanan khas. Salah satunya lemang hitam ini. Memasak lemang membutuhkan waktu yang lama, kira-kira 8 sampai 12 jam supaya lemang yang dibuat teksturnya lembut dan rasanya enak . Biasanya lemang hitam akan dimasak sesudah makan sahur atau sesudah shalat subuh. Adonan dari tepung beras hitam, manisan (gula tebu yang dicairkan) dan kelapa tersebut diletakkan dalam sebuah baskom besar yang di sebelahnya terdapat sebuah kursi. Pada kursi itulah saya dengan adik duduk dengan berselimutkan kain sarung sambil bercanda. Karena kelelahan setelah bercanda, tanpa sadar saya dan adikpun tertidur dalam keadaan berpelukan dalam sebuah kain sarung. Saking nyenyaknya tidur akhirnya kami terjatuh masuk ke dalam baskom yang penuh dengan adonan lemang. Byaaarrr, adonanpun tumpah ke lantai, berganti dengan saya dan adikyg berada di dalamnya. Saat itu kamipun terbangun karena basah kuyup dan sekujur tubuh kami sudah berubah warna menjadi hitam legam.

Berdua saya dan adik segera keluar dan bersembunyi di belakang pintu karena takut kena marah sama orang tua, dengan tubuh yg sudah basah, lengket dan penuh adonan hitam. Bersamaan dengan itu kakak yang mau mengambil adonan untuk dimasukkan ke dalam bambu lemang terkejut melihat dua makhluk hitam di belakang pintu. Reflek, kakakpun berbalik dan lari sambil berteriak "hantuuuuuu". Mendengar teriakan kakak, saya dan adik yang berdiri di balik pintu juga berlari mengikuti kakak, terbawa rasa takut teriakan kakak tadi. Akhirnya, bertiga kami berlari sambil berteriak. Mendengar keributan itu, ayah yang sedang menyalakan api untuk masak lemang menghampiri saya dan adik. Bukannya marah, ayah malah tertawa keras melihat saya dan adik sudah berubah warna seperti lemang. Kakak yang tadinya lari ketakutan juga jadi bingung, antara lucu dan marah setelah mengetahui bahwa makhluk hitam yg di belakang pintu adalah saya dan adik.

Akhirnya, di tengah udara dingin subuh itu, saya dan adik dimandikan di pancuran belakang rumah. Udara dingin menusuk tulang, ditambah guyuran air pancuran membuat kami menggigil kedinginan.

Itulah sekelumit kisah masa kecil yang membuat saya tersenyum sendiri kalau mengingatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post