Ai Imas Mustikawati

A simple mother with a great dream...

Selengkapnya
Navigasi Web

PELATIHAN MENULIS BUKU BERSAMA MEDIA GURU

PELATIHAN MENULIS BUKU BERSAMA MEDIA GURU Oleh: Ai Imas Mustikawati, S.Pd Jam 7.15 menit saya sudah berada di gedung Bappeda lantai 3 Propinsi Banten. Setelah sebelumnya, muter – muter mencari lokasi ini. Pagi ini adalah jadwal pelatihan menulis sagusabu (satu guru satu buku) yang diadakan oleh Media Guru Indonesia yang diperuntukan bagi guru – guru diwilayah Banten. Tapi ternyata para guru dari luar Banten pun sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Sagu Sabu Media Guru ini memang telah menularkan virus semangat menulis bagi para guru. Para guru yang ikut hadir dalam sagu sabu Banten 1 ini, diantaranya dari Lampung, Jakarta dan Jawa Barat. Saya angkat dua jempol untuk semangat mereka yang luar biasa. Semenjak mendaftarkan diri secara online untuk mengikuti acara pelatihan ini, dan setelah menunggu beberapa minggu, saya sudah tak sabar untuk segera mengikuti pelatihan keren ini. Darimana saya tahu pelatihan yang diadakan Media Guru Indonesia ini keren?, dari postingan teman – teman seluruh Indonesia di media social, facebook. Jujur, saya iri dan saya juga sangat ingin menjadi penulis professional. Bersama para peserta lain, saya disatukan dalam satu grup WA, lalu saling menyapa dan berkenalan satu sama lain. Saya amati satu persatu profil peserta yang ada dilayar smartphone dan wow…ada beberapa orang yang saya kenali. Oh my God, mereka itu semua para senior, ada Kepala Sekolah dan juga Para Pengawas tingkat SMP di Kabupaten Pandeglang. Lalu saya putus asa dan minder?, ah tidak juga. Saya tak patah semangat karena saya ingin bisa menulis dan harus bisa menulis. Ada perasaan deg – degan, bisakah nanti saya menulis dan buku saya laris?. Pagi ini kegiatan pelatihan menulis diawali dengan acara ceremonial diantaranya, Laporan Panitia yang disampaikan oleh ibu Fajar, dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan pelatihan menulis buku oleh ibu Dra.Adolfina Nopelis k.,MM selaku Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan provinsi Banten, sambutan berikutnya disampaikan oleh Pemred Media Guru yaitu Mas Eko Prasetyo. Setelah acara pembukaan, para peserta beristirahat sejenak sambil menikmati snack yang telah disiapkan oleh panitia. Selang beberapa menit barulah menginjak kepada acara inti, yaitu materi dari Mas Eko. Mas Eko berhasil memotivasi dan menyemangati para peserta. Mas Eko memang luarr biasa. Tak lupa kami ditugaskan untuk menuliskan kembali kegiatan hari ini, tugas selanjutnya dari mas Eko yaitu menulis sinopsis buku yang ingin diterbitkan serta profil penulis. Tak kalah hebatnya, yaitu Pemimpin Media Guru, yaitu bapak Mohamad Ihsan, beliau mampu memotivasi kami untuk membuat karya yaitu membuat buku. Sekilas saya melihat beliau ramah tapi tegas. Saya memahaminya, karena kalau tidak tegas, mungkin kami nantinya kurang disiplin. Oh ya di grup Wa, panitia pelaksana pelatihan yang dikenal dengan panggilan ibu Dewa, sudah memberitahu bahwa kami harus mulai memikirkan dan mencoba membuat naskah, agar bukunya cepat terbit, begitu katanya. Okelah, saya pun mulai memikirkan apa yang harus saya tulis, tak ada ide, sulit…ternyata. Hingga pada suatu hari saya membaca status pak Muhamad Ihsan, bahwa Kemdikbud mendorong agar para guru menulis buku bacaan anak, karena menurut pak Dirjen, disaat beliau melakukan perjalanan ke beberapa daerah, ternyata buku bacaan untuk anak – anak sangat minim. Sesaat saya berpikir, bagaimana kalau cerita masa kecil saya ditulis menjadi sebuah cerita?. Lalu munculah ide kalau nanti saya menulis buku, saya akan menulis judul “Anak Desa Punya Cerita”. Mudah – mudahan saya bisa ya… Semasa kecil saya suka sekali membaca, mengapa? Karena saya melihat bapak saya sering melakukannya. Saya membaca buku apa saja yang ada dirumah, kecuali buku pelajaran, ya…saya paling tidak suka membaca buku pelajaran, jenuh rasanya, makanya dalam bidang akademik, saya termasuk kurang. Mengenai pengalaman menulis, saya pernah mengirimkan beberapa artikel ke beberapa koran, dan tahukah anda?, satupun tidak ada yang dimuat. Kasihan ya saya…hiks. Tapi pada suatu hari saya mencoba lagi mengirimkan dua buah puisi ke sebuah majalah pendidikan di kota saya dan alhamdulilah dimuat, waktu itu saya mendapat honor 50 ribu rupiah. Dan satu lagi disebuah majalah keluarga, saya menulis cerita faksi mini, dan dimuat dengan honor yang sama. Itulah pengalaman menulis saya, tidak banyak memang, oleh karena itu lewat pelatihan Sagusabu ini saya sangat berharap menjadi penulis yang jempolan. Apapun yang diperintahkan mas Eko selaku pemred, akan saya lakukan. Saya akan terus menulis dimanapun dan kapanpun, walaupun sedang “BAB” sekalipun (maaf atas instruksi mas Eko, he..he..). Semoga perjuangan dan ketekunan saya, membuahkan hasil. Amin. Penulis, Peserta Sagusabu Banten 1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post