13. PAYUNG MENGEMBANG
Ini subuh terakhir kami berada di Madinah. Kami sengaja mengambil tempat di pelataran masjid. Kami ingin melihat proses payung yang ada di sekeliling Mesjid Nabawi ini mengembang. Udara dingin menusuk hingga ke tulang. Jika kita berangkat umrah dari Desember sampai Februari, kita akan mendapati musim dingin. Suhu dapat mencapai 20 derajat celcius. Untung kami telah siap dengan jaket, jilbab panjang dan mukena. Rangkaian ibadah sunat kami lakukan. Sambil menunggu waktu subuh kami mengaji. Betapa damai rasanya pelataran Mesjid Nabawi ini. Ingin rasanya berlama-lama di sini. Namun, kami harus berangkat siang ini menuju Kota Makkah.
Mesjid Nabawi ditandai dengan adanya puluhan payung raksasa dengan ketinggian kira-kira 20 meter. Puluhan payung ini mulai ditempatkan di pelataran masjid pada tahun 2010. Payung ini didesain khusus untuk menangkal teriknya sinar matahari yang dapat mencapai 45 derajat celcius. Saya baca dari salah satu sumber bahwa pita yang mengelilingi pinggir payung dapat menurunkan suhu udara. Proses membuka dan menutupnya memakan waktu 3 menit.
Seperti jamaah lain yang baru pertama kali ke Mesjid Nabawi, kami ingin melihat secara langsung proses mengembangnya payung ini. Setelah rangkaian ibadah sunnah kami lakukan, masih ada waktu menjelang azan subuh. Kami memanfaatkan momen tersebut untuk mengambil gambar keunikkan di Mesjid Nabawi. Secara bergantian kami berfoto di pintu masjid yang berukiran emas. Pintu besar kami jadikan latar belakang berfoto.
Saat kami berfoto itulah terdengar suara mendenging halus. Ternyata payung mulai mengembang. Sayapun mengabadikan proses itu. Subhanallah, pemerintah Arab benar-benar memperhatikan kenyamanan jamaah untuk beribadah. Mesjid yang luas dan bersih dengan berbagai fasilitas yang tak habis-habisnya. Tempat berwuduk yang besar dan nyaman dilengkapi dengan escalator agar jamaah tidak capek menaiki dan menuruni tangga. Air zam-zam yang tak habis-habisnya agar jamaah tidak kehausan. Dan payung unik dengan teknologi modern jika jamaah ingin beribadah di pelataran masjid. Maka nikmat tuhan manakah yang kau dustakan.
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu Rindu rasanyaaa... Salaaam literasi
Rindu yg sama