Salah satu syarat yag harus diikuti jamaah adalah manasik. Manasik merupakan peragaan pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Manasik diberikan oleh pembimbing haji atau umrah yang telah berpengalaman melaksanakan ibadah tersebut dan telah membimbing jamaah. Jamaah diharuskan mengikuti manasik minimal tiga kali. Manasik terdiri dari teori dan praktik.

Di travel umrah yang saya ikuti ini, pembimbing umrahnya umumnya berusia muda. Rata-rata pembimbing tersebut adalah mahasiswa atau alumni kampus di Mesir atau Arab Saudi. Yang bikin kagum adalah mereka fasih berbahasa Arab.

Manasik yang diadakan travel umrah ini sudah termasuk ke dalam biaya umrah. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk manasik. Berbeda dengan travel lain, yang memungut biaya manasik setiap kali datang. Ilmu yang di dapat saat manasik sangatlah berharga. Kita dipandu dari tentang rukun dan syarat sah umrah. Doa-doa yang dilafazkan. Tempat-tempat yang dikunjungi nantinya. Dari manasik didapatkan cara memasang pakaian ihram bagi laki-laki.

Saya termasuk yang rajin ikut manasik. Ada manasik gabungan yang diadakan di hotel berbintang. Itu juga gratis. Selain ilmu dari ustadz kondang, kami juga diberi doorprize untuk menyemangati mengikuti kegiatan ini. Dari setiap kali manasik, kita mendapat banyak kenalan. Dari kegiatan manasik itu juga kita mengetahui kelompok kita. Dari kegiatan manasik, saya mengetahui tentang fasilitas-fasilitas yang didapat. Dengan biaya promo yang saya bayar, fasilitas hotel yang saya dapat adalah yang empat orang sekamar. Jika kita ingin sekamar dengan keluarga/ suami, boleh saja. Kita bisa menambah biaya masing-masing 4 juta rupiah lagi. Untuk ini saya Tanya-tanya lagi pada yang sudah berpengalaman. Menurut informasi yang saya dapat, jika untuk pertama kali kita berangkat, sebaiknya kita bergabung dengan jamaah lain. Untuk umrah berikut, karena sudah tau situasi di sana, barangkali lebih nyaman jika sekamar dengan keluarga.

Mengenai berangkat bareng suami ini, banyak juga kabar miring yang saya dengar. Ada yang mengatakan di sana bertengkar terus dengan suami. Duh, jangan sampai terjadilah. Jangan sampai dana yang kita keluarkan sia-sia. Jauh-jauh ke sana hanya untuk bertengkar. Sementara pendapat lain mengatakan lebih baik berangkat dengan mahram, karena saat tawaf kita sebaiknya dilindungi oleh mahram.

Semua kita serahkan pada Allah. Saya berdoa mohon perlindungan kepada Allah dari

Godaan setan yang membangkitkan emosi. Mohon diberi kesabaran. Luruskan niat untuk murni beribadah. Jangan sampai ada perselisihan selama beribadah di sana. Setiap shalat selalu saya berdoa agar niat baik ini diberi kelancaran.

Semakin dekat hari keberangkatan, semakin sering diadakan pertemuan. Teknis keberangkatan juga dijelaskan. Untuk menentukan teman sekamar diserahkan kepada kita. Pada saat manasik itulah kita bisa berkenalan dengan calon teman sekamar kita nantinya. Pada saat manasik itu pula peralatan yang kita bawa diserahkan. Bahkan kita dipandu sampai kegunaan koper besar dan travel bag. Apa-apa barang yang boleh masuk ke koper besar dan apa pula yang harus dibawa di koper kecil. Rugi kan jika tidak ikut manasik.

Hal yang penting dibawa adalah obat-obatan dan vitamin. Dari awal berangkat sampai pulang, yang pasti dialami adalah kurangnya waktu beristirahat. Kita harus bisa menyiasati ini. Untuk itu menjelang keberangkatan, diperlukan latihan fisik seperti olah raga ringan agar tubuh terbiasa beraktivitas. Membiasakan makan makanan sehat dan multivitamin agar fisik kuat selama beribadah. Untuk obat-obatan sebaiknya di bawa dari tanah air. Dari pengalaman jemaah, penyakit yang sangat gampang di sana adalah batuk. Jarang jamaah yang tidak mengalaminya. Stok obat batuk amatlah perlu. Karena harga obat batuk di sana jika di kurs kan dengan rupiah, mencapai 500rb rupiah. Hah! Kaget bukan?

(bersambung)