BALAM BUDIMAN
Perjalanan Maman terhenti ketika seekor Balam mengelepakkan sayapnya d pinggir jalan. Balam dikenal dengan burung liar yang susah sekali menangkapnya. Dibutuhkan keahlian seeorang untuk memikatnya. Maman heran, mengapa Balam ini tidak terbang. Maka didekatilah Balam itu, ternyata sayap Balam terluka. Maman mengambil Balam dan membawanya pulang. Walaupun meronta hendak lepas, namun Balam tidak berdaya. Maman merawat luka si Balam di rumahnya.
Sudah lama Balam dirawat, namun lukanya belum juga sembuh. Naluri burung liar masih menguasai diri Balam. Setiap diberi makan Balam selalu meronta hendak terbang. Jangankan membuka kandangnya, mendekat saja Balam sudah mengelepakkan sayapnya. Sepertinya Balam belum juga familiar dengan suasana rumah barunya yang diberi Maman. Hal ini membuat Maman putus asa. Dicoba melepaskan, Balam masih belum juga bisa terbang. Jangan-jangan nanti jadi santapan kucing. Hmm atau disemblih saja, siapa tau ada yang mau memakan dagingnya walaupun sedikit. Apalagi daging balam enak dan gurih. Ini lebih bermanfaat dari pada dilepas. Sambil memberi makan Balam, Maman menyampaikan maksudnya itu pada Balam. Maman tidak peduli, apakah Balam mengerti atau tidak.
Siang itu, Maman istirahat karena capek bekerja. Maman berniat akan menyembelih si Balam. Sebelum mengambil pisau Maman menikmati secangkir teh dan goreng pisang. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Maman. Maman terkantuk-kantuk di buatnya. Sayup-sayup Maman mendengar suara Balam. Merdu sekali. Andai Balam yang ditolongnya benyanyi seindah ini, pikir Maman. Makin lama, makin merdu. Maman mendengarkan dengan saksama sumber suara itu. Maman terpana.. ternyata nyanyian itu berasal dari kandang Balamnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hu...bagus sekali ceritanya, menyentuh hati, salam literasi
Makasih, salam literasi
Wow ternyata Balam bersuara merdu. Keren ceritanya
Benar Bu. Itulah yg terjadi d rumahku..