Ailen Rossananda

Ailen Rossa Nanda, lahir di Bukittinggi pada hari Minggu tanggal 6 April 1969. Merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Menempuh pendidikan dasar di kota kela...

Selengkapnya
Navigasi Web
DONGENG SEBELUM TIDUR, AWAL DARI LITERASI KELUARGA

DONGENG SEBELUM TIDUR, AWAL DARI LITERASI KELUARGA

Oleh: Ailen Rossa Nanda, M.Pd.

Kumulai kisah ini dengan kisah sebuah keluarga sederhana. Sebut saja keluarga itu keluarga Pak Gawai. Pak Gawai memiliki 6 orang anak dengan jarak umur 1- 2 tahun. Pak Gawai sering mendongengkan cerita kepada anak-anaknya sebelum tidur. Dengan mengelilingi lampu teplok Pak Gawai memulai dongengannya. Pak Gawai mendongeng dengan ekspresi dan memerankan tokoh dari dongeng tersebut. Anak-anaknya akan ketakutan ketika Pak Gawai memerankan tokoh raksasa dan akan terpingkal ketika memerankan tokoh kurcaci yang lucu. Beragam kisah didongengkan oleh Pak Gawai dalam setiap dongengnya.

Ketika anak-anaknya sudah pandai membaca, mereka tahu sumber dongengan itu dari kumpulan dongeng yang dibaca oleh Ayahnya. Dari situlah muncul keinginan membaca dari anak-anak Pak Gawai. Pak Gawai kemudian membelikan anak-anaknya bacaan yang sesuai dengan usia. Tidak perlu buku baru, buku bekaspun diembat oleh anak-anak Pak Gawai.

Itulah yang dilakukan oleh keluarga Pak Gawai yang tidak lain tidak bukan adalah ayah saya sendiri. Penanaman karakter melalui dongeng ini sangat merasuk ke sanubari kami. Adanya tokoh jahat yang selalu kalah dan tokoh baik yang menang mengajarkan kepada kita bahwa kita harus senantiasa berperilaku baik. Jika ketika kami kecil dahulu, ayah sering mengambil dongeng dari negara Eropa seperti cerita Raksasa Guilever, Putri Kodok, Gadis Buruk Rupa dan lain-lain. Saat ini kita sebagai orang tua dapat mengangkat cerita - cerita islami, fabel dan berbagai legenda dari berbagai sumber. Walaupun tidak setiap malam namun, mendongeng secara intens dapat membuat anak penasaran dan selalu menunggu cerita yang berbeda. Ketika mereka sudah pandai membaca, mereka akan kehausan dengan cerita-cerita demikian.

Caramendongeng yang dilakukan Ayah terhadap kami juga telah kami terapkan di keluarga masing-masing. Dari pengalaman masa kecil dan dari ilmu yang diperoleh dibangku pendidikan serta kegiatan membaca terdapat beberapa cara mendongeng diantaranya:

1. Memilih cerita

Ketika saya kecil saya pernah didongengkan cerita dari hikayat si miskin.. Saya tahu kisah itu setelah saya menjadi guru dan menemukan cerita berbingkai tersebut dalam buku pelajaran. Sayapun mencari berbagai cerita berbingkai lainnya. Seperti hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan Budiman, Kalilah dan Dimnah. Semua cerita dalam cerita tersebut sarat akan nilai pendidikan. Jadi, saat ini untuk mendapatkan ide cerita sangatlah mudah. Tidak perlu membeli bukunya di toko buku, cukup dengan berselancar di dunia maya saja sudah dapat bahan dongeng untuk buah hati.

2. Memahami Karakter Tokoh Cerita

Ini yang menarik bagi anak-anak. Ketika kita dapat memerankan tokoh cerita dengan baik lengkap dengan ekspresi dan suara yang berbeda, anak-anak akan terpana. Seperti yang dilakukan Ayah pada kami. Namu yang perlu diingat, pilihlah cerita yang tokohnya tidak terlalu banyak sehingga tidak sulit untuk memerankannya.

3. Melibatkan anak menjadi tokoh cerita

Hal ini sering saya lakukan ketika mendongeng untuk anak balita. Saya mengumpamakan si kecil Nadira dengan tokoh kancil yang ada dalam dongengan saya. Saya umpakan Si Kecil Nadiral sebagai kancil yang tengah berlari di kejar-kejar buaya. Kancil yang kelelahan bertemu dengan Bundo. Bundo lalu membuatkan kancil sebotol susu dan memberikan pada Kancil. Kancil yang kehausan langsung melahap susu tersebut. Saya lalu memberikan susu pada Nadira. Nadira yang merasa menjadi kancil langsung menangkap dot dan melahap isinya. Cara ini ampuh untuk memancing imajinasi si kecil. Sampai sekarang dia tertawa jika ingat dongengan ini.

4. Interaktif

Cara lain dalam mendongeng sebelum tidur adalah dengan mengajak serta anak dalam menentukan alur cerita atau memenggal cerita dan meminta anak melanjutkan cerita tersebut berdasarkan imajinasinya. Ternyata dia pintar lho berimajinasi dan kita akan kaget mendengar lanjutannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, Bunda...

09 Sep
Balas

Mantap bu..salam kenal.

09 Sep
Balas

Makasih

10 Sep

Bagus bun salam Literasi

09 Sep
Balas



search

New Post