Istilah panjat sosial disingkat dengan ‘pansos’ populer akhir-akhir ini. Istilah ini bahkan telah masuk dalam KBBI. Dalam KBBI V dikatakan pansos merupakan akronim dari panjat sosial; yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk mencitrakan diri sebagai orang yang mempunyai status sosial yang tinggi, dilakukan dengan cara mengunggah foto, tulisan dan sebagainya di media sosial.

Munculnya istilah ini tentu saja seiring dengan perkembangan teknologi di era milenial ini. Memasuki revolusi industri 4.0 kita tidak dapat melepaskan diri dari kemajuan teknologi dan dunia maya. Di dunia maya inilah bermunculan media sosial. Hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal dan menggunakan media sosial ini. Dari sinilah muncul istilah panjat sosial.

Panjat sosial ini bermula dari perilaku artis yang menggunggah segala kegiatannya di medsos. Manajemen artis dengan sengaja meliput semua kegiatan artisnya, kehidupan pribadi, karya dan semuanya. Saat perfileman, sinetron sepi, maka para artis beralih menjadi youtuber. Banyak yang melakukan “prank”, penyamaran, dan kegiatan apa saja dan menggunggah ke kanal youtube mereka masing-masing. Yang membuat youtube seorang seleb, tentu saja banyak masyarakat yang menonton. Dari jumlah penonton, waktu menonton dan jumlah subsribe jadilah mereka milyader. Maka beralihlah mereka menjadi youtuber.

Untuk memperbanyak penonton, berlomba-lombalah si artis memamerkan kekayaan masing-masing. Apapun kegiatannya selalu di unggah di kanal youtube, terutama yang berhubungan dengan status sosial seperti memakai barang-barang bermerk. Misalnya untuk tas saja mereka tidak segan merogoh kocek sampai ratusan juta bahkan milyaran. Suatu kepuasan tersendiri memakai barang mahal dan memostingnya di medsos.

Selebritis sering menjadi trend mode dan ditiru oleh masyarakat. Tidak sedikit pula penggemar juga gila panjat sosial. Apa ciri-ciri dari perilaku panjat sosial tersebut? menurut psikolog Poppy Amalia panjat sosial ditandai dengan selalu memosting segala sesuatu yang memperlihatkan status sosialnya. Misalnya berlibur ke luar negeri, memakai barang bermerk, makan dan menginap di tempat yang mahal. Seolah-olah memperlihatkan kelasnya. Dengan kata lain secara tidak langsung dengan postingannya mereka ingin mengatakan, ‘ini gue lho’. Sehubungan dengan perilaku ini, Poppy Amalia menyebutkan bahwa artis yang gila panjat sosial itu bukanlah kaya sebab orang yang benar-benar kaya tidak mungkin sibuk memamerkan kekayaannya.