KOPI TATUNGKUIK
Hari minggu sehabis shalat zuhur tiba-tiba langit cerah. Pagi hari Bundo tidak jadi membantu ayah di parak karena gerimis. Karena langit sudah cerah Bundo mengajak Ayah refresing sambil beli makanan miauw. Si abang sudah tidak mau diajak, dia lebih asyik dengan android, karena hanya setiap Hari Minggu boleh main. Apalagi si kakak. Akhirnya Bundo keluar berdua saja.
Setelah membeli keperluan miauw, Bundo mengajak Ayah ngopi lagi. Kayaknya ketagihan nongkrong nih. Tapi ngopinya agak jauh ke Malalak. Bundo ingat di sana ada minuman khas “Kopi Tatungkuik”. Letaknya kira-kira 25 km dari Bukittinggi. Jalan Malalak ini merupakan jalan alternatif menuju Kota Padang. Sepanjang jalan, kita disuguhi pemandangan yang memesona. Ada perbukitan berlapis terlihat dari kejauahan. Sebelah kiri terlihat ladang dan sawah yang bertingkat-tingkat. Jika udara cerah, Gunung Tandikek akan terlihat jelas. Warung kopi tatungkuik ini terletak di pertengahan. Ada semacam tempat peristirahatan pelepas penat di sebelah kiri jalan. Sebenarnya ada satu lagi warung kopi yang lebih representatif, tetapi letaknya lebih jauh lagi. Bundo dan Ayah memilih yang dekat saja.
Warung kopi tidak terlalu ramai. Bundo memilih tempat duduk menghadap ke lembah yang menampilkan pemandangan yang indah. Bundo pesan dua gelas kopi tatungkuik dan mie goreng. Tidak menunggu lama, kopipun datang. Kopi ini dihidangkan secara unik. Kopinya kelihatan bukan dari bubuk kopi tetapi dari biji kopi dan butiran beras ketan yang telah disangrai. Aroma khas kopi menggelitik hidung. Cara menghidangkan kopi ini yang menjadikannya unik yaitu dengan gelas yang tertelungkup. Menikmatinya dengan cara meniup perlahan dengan sedotan, udara yang masuk ke dalam gelas mendorong cairan kopi merembes di sela gelas yang tertelungkup. Nah, itulah yang dihirup dengan sedotan. Perlahan tapi pasti, akhirnya kopi habis juga. Rasanya, hmm lamak bana. Bundo lihat Ayah menikmati juga.
“ Enak dan asyik kan, Yah?”, Bundo ingin tahu komentar Ayah.
“ Lebih enak yang “tatilantang”, jawab Ayah cuek. Bundo garuk-garuk kepala yang tidak gatal.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar