Ailen Rossananda

Ailen Rossa Nanda, lahir di Bukittinggi pada hari Minggu tanggal 6 April 1969. Merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Menempuh pendidikan dasar di kota kela...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENYESAL
Pentigraf 3 tantangan hari ke -20

MENYESAL

Iklan radio berakhir. Terdengan suara Tia menyapa pendengar. “Seru sekali penjelasan dan pemaparan dari Ibu, kami menghimbau kepada adik-adik pelajar untuk bergabung, berbagi dengan Ibu Ailen. Di tunggu Whashapnya di ...., mari Ibu dilanjutkan ceritanya”, Tia mempersilakanku untuk melanjutkan berbagi pengalaman menulis. Akupun melanjutkan kembali apa yang kurasakan setelah berhasil menerbitkan satu buku. Disamping merasa bangga ada rasa penyesalan dalam diri ini. Aku menyesal mengapa di usia jelita (jelang lima puluh tahun) aku baru tau cara menulis buku. Mengapa tidak dari aku kuliah dulu atau ketika awal menjadi guru. Jika dari usia muda aku tau cara menerbitkan buku, tentu sudah banyak buku yang kupunya.

Tak ingin penyesalan ini juga dialami siswaku, akupun mengajarkan cara menulis buku yang kudapat dari media guru kepada mereka. Berbekal buku pertamaku, kujadikan model di depan kelas. Aku sampaikan di awal pembelajaran yaitu saat membuka pelajaran sebagai motivasi. Kuceritakanlah kalau penulis itu merupakan profesi yang menjanjikan dan bergengsi. Kusebutkan A. Fuadi, Andrea Hirata, Habiburrahman, Asma Nadia, Tere Liye, J.K Rowling, dan penulis-penulis buku best seller yang karyanya selalu dinanti. Kalian juga bisa seperti mereka.

Dalam pembelajaran aku tayangkan dengan infokus file dari bukuku. Mereka antusias. Mereka juga ingin namanya terpampang di cover buku. Di kelas pertama buku itu kupakai untuk pembelajaran menulis puisi. Dipadu dengan metode sugestopedia, kuputar musik kuajak mereka membayangkan ibu mereka. Sedang mengapa beliau, apa yang sudah kalian lakukan untuk ibu kalian. Merekapun larut, tanpa suara, yang terlihat hanya pena yang menari-nari di atas kertas. Ternyata mereka siswa yang hebat. Mereka pintar merangkai rasa menjadi kata yang indah dalam puisi. Dari tangan mereka itulah terbit buku pertama siswaku yang di beri judul “Ibu padamu Kutitipkan Cinta”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tidak ada kata terlambat untuk suatu kebaikan Len.

21 Jun
Balas

Betul sekali

02 Jul



search

New Post