SEBUTIR DEBU
Lamat-lamat terdengar tangisan
Makin lama makin lirih... lamban
Sayup-sayup terdengar isak tersedu sedan
segukan penyesalan
sebutir debu yang lebam oleh luka
suara hati dari bukan sesiapa
betapa tidak pantasnya ujub bertahta
jika...
segala duniawi kelak tak kan dibawa
betapa hinanya bertuan nista
sebab...
kelak segala penyesalan tak berjasa
Rabbana..
Ya Malikul Mulk, Ya Rahman
sebutlah asma-Nya
bersujudlah di keharibaan-Nya
mengharap ridha-Nya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, puisi yang indah. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Makasih, sdh mampir
kereeen puisinya buu... salam literasi
Makasih apresiasinya
Sy pembaca setia Kirana
kereen bu.
Makasih sudah mampir, kawan!