SEKOLAH NON FAVORIT, KURANG DILIRIK
Agak susah juga mencari padanan kata untuk sekolah yang kurang dilirik oleh peserta didik. Dikatakan sekolah pinggiran tidak juga karena letaknya tidak jauh dari kota. Dikatakan terletak didaerah terpencil tidak juga kerana letaknya di lokasi banyak penduduk. Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Bukittinggi. Sekolah ini sudah 18 tahun berdiri. Bukan waktu yang singkat. Ibarat manusia, usia 18 tahun merupakan usia sedang enak dipandang. Itulah SMA Negeri 2 Tilatang Kamang.
Sejak awal berdiri sekolah ini mengalami perkembangan. Mulai dari fasilitas, jumlah siswa dan jumlah guru. Saat ini sekolah ini memiliki 29 guru dan TU PNS, dan 12 orang guru dan TU honorer. Mengenai fasilitas, sekolah ini sudah memiliki semua fasilitas yang harus ada di sekolah. Labor IPA biologi, fisika dan kimia. Labor computer dengan 60 unit computer terbaru. Perpustakaan dapat melayani peminjaman buku untuk seluruh siswa. Sara olah raga yang memadai.
Pengembangan minat dan bakat siswa dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler. SMA Negeri 2 Tilatang Kamang memfasilitasi kegiatan siswa dengan mendatangkan pelatih dari luar. Kegiatan tersebut antara lain tahfidzul quran, paskibra, silat, gulat, randai, musik dan tari. Selain itu SMANDATIKA juga memfasilitasi dan membimbing siswa yang suka menulis untuk menerbitkan karyanya dalam buku ber-ISBN.
Menurut PP nomor 19 tahun 2005 yang disempurnakan dengan PP nomor 32 tahun 2013 bahwa terdapat delapan Standar Nasional Pendidkan meliputi Satandar isi, proses, SKL, tendik, sarpras, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Hasil dari akreditasi terhadap delapan standar tersebut SMA Negeri 2 Tilatang Kamang memperoleh nilai A.
Dari segi prestasi, SMANDATIKA selalu mengukir prestasi baik oleh siswa maupun guru. Prestasi akademik makin hari makin meningkat. Tahun ini terdapat 40 orang siswa diterima melalui jalur undangan di Perguruan Tinggi Negeri. Belum lagi prestasi non akademik dibidang olah raga, seni , menulis. Telah banayk siswa menyumbangkan tropi untuk memperpanjang catatan prestasi sekolah ini.
Jumlah siswa tidak berbanding lurus dengan perkembangan fasilitas dan prestasi yang dicapai sekolah. Seharusnya makin lama sekolah ini berdiri, siswanya makin banyak. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Sempat di awal diterapkannya system zonasi sekolah ini mendapat banyak siswa “muntahan” dari sekolah favorit. Namun tahun berikutnya sistem zonasi tidak memberi pengaruh apa-apa. Jumlah siswa cenderung menurun. Segencar apapun sekolah berbenah, melengkapi fasilitas dan promosi di medsos, namun sepertinya tidak memberi pengaruh yang signifikan.
Karena alasan itulah saya memilih judul sekolah “non favorit”. Jika sekolah favorit menjadi pilihan utama tamatan SMP, sekolah ini merupakan pilihan berikutnya jika mereka tidak diterima di sekolah tujuannya. Itulah yang terjadi setiap tahun. Separo dari jumlah siswa masuk ketika pembelajaran sudah dimulai. Merupakan pemandangan yang biasa di sekolah ini melihat siswa diantar orang tuanya dengan berbagai alas an utnuk bersekolah di sekolah ini. Hal yang biasa juga jika pada tahun kedua siswa yang masuk belakangan tersebut pindah ke sekolah yang diinginkannya.
Berbeda dengan siswa pindahan dari sekolah lain. Umumnya siswa yang sudah bersekolah ditempat lain, karena alasan tertentu seperti tidak disiplin, tinggal kelas atau lainnya mereka betah. Menurut mereka di sekolah ini kekeluargaannya sangat terasa baik dengan kawan-kawan maupun dengan guru.
Tahun ini sama seperti tahun lalu, kuota siswa tidak terpenuhi. Bertolak belakang dengan sekolah favorit yang siswanya melimpah ruah. Pemerataan pendidikan termasuk pemerataan siswa yang diharapkan pemerintah sepertinya belum tercapai. Masyarakat masih mengharapkan sekolah favorit. Dengan berbagai cara mereka berusaha untuk dapat bersekolah di sana. Pemerintahpun seolah berpihak ke sekolah favorit bahkan sampai mengajukan permohonan untuk penambahan jumlah siswa per-rombel. Kebijakan ini semakin membuat sekolah non-favorit yang sudah berbenah dan berdandan tidak juga dilirik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar