Pembelajaran Berdiferensiasi
Kurikulum adalah salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di setiap satuan pendidikan. Sumber daya manusia berikut perangkat pembalajaran akan teroptimalisasi dengan baik manakala kurikulum dapat diaktualisasikan sebagaimana mestinya dalam proses pembelajaran. Dampak paling utamanya, akan tercetak peserta didik dengan karakter terbaik sebagaimana yang termaktub dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yakni menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan pro aktif menjawab tantangan zaman yang dinamis; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar , manajemen kelas yang efektif, dan penilaian berkelanjutan.
Kebutuhan belajar siswa dapat dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu Kesiapan belajar (readiness) siswa, Minat siswa, dan profil belajar siswa. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Dalam hal ini, minat siswa memungkinkan untuk beruibah secara cepat dibandingkan kedua aspek lainnya. Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.
Secara umum profil/gaya belajar ada tiga, yaitu: (1) visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar, menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic organizer ); (2) auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik); (3) kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb).
Kita perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid karena karena murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Cara belajar mereka tentunya berbeda-beda. Dengan mengidentifikasi tersebut, guru akan mampu menciptakan pembelajaran yang tepat dan efektif untuk murid-muridnya.
Sebagai guru, yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid kita adalah memetakan kebutuhan belajar murid dengan cara menggali informasi dari guru sebelumnya, teman sejawat, wawancara dengan siswa atupun orang tua siswa, juga hasil pengamatan selama pembelajaran.
Jember, 121121
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super. Salam literasi. Ijin follow Bu