Lautan Rindu
Di matamu aku berteduh
Mendekap rindu yang tak pernah berhenti
dan singgah
Pada jingga kabut yang Kau janjikan
Menyatu dalam hujan yang pecah mencium tanah
.
Di matamu aku berteduh
Hingga terbangun
Menjemput rindu yang tertahan
Pada senyum fajar
Pada kuncup bunga yang mekar
.
Kupahat nama pada tapak kaki yang menjejak hati
Kau yang tak habis kubaca
Lebur dalam lautan rindu
.
(Munajat rindu, dini hari 23 Juni 2020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terus berkarya ustadzah
Hatur nuhun ustad
Terus berkarya ustadzah
Kereen Bu
Mantul.sama2 rindu..
Makasih bu
Keren Bu, sukses untuk Ibu
Aamiin. Makasih pak. Saya baru baca profil Bapak, keren
Mantap
Jazakillah de
Indah sekali puisinya bunda
Jazakillah bu evi....
Diksi yang bagus! sebagus penulisnya
Hatur nuhun bu... Semoga bisa belajar
Puisi yang indah.. Diksinya juga bagus...
Hatur nuhun bu Trisna...
Lautan rindu yang penuh ombak. Camar menyambar, angin semilir. Alamak, indahnyo....
Hehe... Salam literasi pak Edi...
Kereenn... menyentuh banget...Bun...
Makasih bu.... Belajar bersama
Keren diksinya. Salam literasi Bu :)
Hatur nuhun bu... Salam semangat berprestasi