Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat dikenal luas. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "penuntun".

Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa daerah: dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan parikan.

Pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar.

Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Secara sosial, pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda masa kini, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.

Dalam membuat Pantun, kita harus memperhatikan keefektifan kalimat. Agar membentuk kalimat yang indah, kalimat pada sampiran maupun isi harus logis dan memiliki makna.

Pantun kuat, memiliki rima awal dan akhir. Baik ab-ab maupun aa-aa.

Contoh

Ambilah mawar di dalam kebun

Hati-hati banyak durinya

Tuntutlah ilmu dengan tekun

Terangi hati dengan cahyanya

.

Masak gulai jangan coba-coba

Antar tetangga tanya alamat

Wahai kawan jauhi narkoba

Agar raga sehat selamat

.

Baju sorban dipakai indah

Dipakai apik depan kamera

Kalau tujuan mencapai hikmah

Perangai licik jangan dipelihara

.

Masak tajin pakai gula

Dimakan tamu dengan nikmat

Anak rajin semangat menyala

Temukan ilmu dengan hikmat

Adakah yang ingin membuat antologi pantun? Mari bergabung.