Subhanallah, tidak terasa hari ini adalah hari keenambelas saya ngangsu kaweruh di negeri kangguru. Banyak ilmu, cerita penuh arti, tantangan dan pengalaman bermakna yang saya diperoleh. Ingin rasanya segera berbagi pengalaman melalui tulisan, yang sangat saya rindukan Guru Siana.

Alhamdulillaaah, sangat bersyukur diberi kesempatan belajar dari Ibu Dr. Jullie Hamston yang sangat ramah, beliau adalah expert sistem Pendidikan Australia. Banyak ilmu dari pakar Pendidikan dan guru-guru di Australia. Ambil yg positif, modifikasi, kembangkan dan terapkan di Indonesia.

Sesuaikan dengan kondisi, perkembangan, bakat, minat, karakteristik, gaya belajar, dan kebutuhan siswa. Semua kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Tidak ada siswa yang tidak belajar.

Progress siswa dinilai jauh lebih penting dari setumpuk dan seabreg nilai angka-angka. Di Australia TIDAK ADA Ujian Nasional dan TIDAK ADA siswa yang tidak naik kelas. Karena tiap anak berbeda kemampuan dan perlakuan.

Guru bertindak seperti dokter, yg secara klinis membantu siswa untuk mendapat pendidikan yang layak yang menjadi haknya. Anak merupakan aset besar bangsa yang perlindungannya luar biasa, sangat dijaga, dan pengamanannya sangat ketat. Tidak dengan mudah seseorang bisa masuk kelas mendekati siswa, kontak fisik tanpa ijin tdk diperbolehkan meskipun hanya sekedar sentuhan kecil.

Di Australia sebelum berkunjung ke sekolah wajib mengurus ijin dahulu yaitu MWCC (Working With Children Check) melalui kantor pos. Penanganan siswa super ekstra hati-hati. Guru sbg fasilitator dan motivator yg mendukung perkembangan siswa. Bagaimana untuk penilaiannya???

Tunggu cerita dan pengalaman seru di BUKU saya yaaa 😊😄😁😍

Bersambung..............

#CuplikanBuku

#TerusBelajar