Pesan pertama kubaca,

[Hai Gadis...]

Hmm... pesan yang singkat,

[Salam kenal...]

Lagi-lagi pesan singkat dan misterius, kubaca berikutnya masih berupa pesan yang singkat,

[Aku Jaka sepupu Alex]

[Boleh kenalan kan...]

Ish...kulihat tanggal kirimnya 5 Agustus tapi baru sampai tanggal 9 Agustus. Apa bedanya dengan kirim surat, gumamku.

Alex sahabatku sejak mengenal yang namanya kampus. Sejak jadi mahasiswa baru. Dia sahabat yang selalu setia mendengar segala keluh kesahku, meski ia tak pernah memberi solusi. Tapi aku suka. Serasa segala beban di pundakku menguap entah ke mana. Saking dekatnya, salah satu pacar Alex biasa memanggilku dengan julukan " Istri Tua" dan menjuluki dirinya sendiri "Istri Muda". Alex juga salah satu alasanku enggan menikah. Dia pinter, kaya dari lahir, romantis, perhatian, wajah ala oppa-oppa korea bahkan lee min hoo aja lewat, tapi ga setia. Pacarnya banyak. Terlalu banyak.

Aku memang takut nikah, tapi masa iya sampai umur 27 tahun nggak ada yang mendekati. Mungkin ini karma gara-gara Alex juga. Semua pacarnya selalu curhat padaku, dan aku hanya mendengarkan tanpa mampu menjawab pertanyaan mereka perihal kesetiaan Alex. Huft... maafin aku ladies...

Dan pesan ini sedikit mengusikku. Ini pasti keisengan Alex, mentang-mentang namaku Gadis pura-pura mengaku bernama Jaka. Ish... biar seperti coupel. Awas kalau ketemu, aku timpuk pakai helm baru nyaho dia.

Segera kupencet nomer tak dikenal itu, sambil menyiapkan sejuta sumpah serapah spesial buat Alex. Tapi ternyata yang menjawab malah suara cewek,

"Nomer yang anda tuju sedang tidak ada orangnya atau sedang di planet lain"

Iya, yang menjawab mbak-mbak operator yang suaranya dimerdu-merdukan, eh merdu banget maksudnya. Ada di planet mana Alex hingga signal aja ga punya. Padahal signal di rumah sampai tumpah-tumpah.

Bersambung... Pojokan MANDAJBR

Kamis, 22102020