PANDEMI INI MENYEMBUNYIKAN WAJAHKU
Aku guru Matematika. Tidak bisa dipungkiri, banyak siswa yang menganggap matematika adalah momok, hantu yang menakutkan. Belum lagi wajahku yang... yang apa ya?
[Cantik?]
[Bukanlah, sangat bukan]
Wajahku dengan dahi berkerut, bibir melengkung ke bawah (cemberut), dengan alis hanya tumbuh setengah. Nggak kalah sama angry bird. Galak gaes. Aku sendiri heran, ini wajah warisan dari siapa. Sedang Bapak dan Ibuku wajahnya ramah pake banget.
Aku ingat waktu itu, ketika pertama kali menginjakkan kaki di MAN 2 Jember tercinta. Januari. Jadi masuk di Semester 2. Otomatis aku menggantikan guru lain, yang mengajar di Semester 1. Yang nota bene Guru tersebut sabar dan keibuan. Pokoknya feminim banget.
Mengajar pertama di XI IPS 1, yang ruang kelasnya menghadap ruang Guru. Jadi begitu Guru keluar, mereka langsung melihatnya. Kalian tahu, kalimat sambutan apa yang kudengar saat pertama kali mengajar? Ya, begitu aku keluar pintu ruang guru, dari kejauhan kudengar dengan jelas mereka menjerit,
“ Mati kon... Guru Matematika sing anyar medeni...!”
[ = “ Mati lu... Guru Matematika yang baru menakutkan ”]
Pelajaran pertamaku, dan pelajaran Matematika pertama siswaku tampak tegang. Mencekam. Mereka ketakutan seakan mereka menunggu giliran hukuman mati.
Kini di era pandemi covid-19 ini aku sedikit terselamatkan. Mengajar di kelas X IPA 2, hanya berupa video pengajaran yang terdengar hanya suaraku (yang katanya merdu... uhuks) dan sebagian tanganku yang memegang spidol. Jadi para siswa tidak perlu melihat wajahku. Mereka cukup antusias dalam pembelajaran, dan seru, santai tapi serius. Sepertinya dengan tidak melihat wajahku, mereka tidak ketakutan padaku. Banyak yang memuji suaraku merdu banget, sangat kalem dan keibuan.
Suatu saat, aku membuka obrolan di grup whatsApp,
[ Ssst... ibu kasih bocoran sedikit ya...]
[ Apakah itu buuu... ]
[ Kasih tahu dong bu...]
[ Jangan buat kita penasaran dong Bu...]
Beberapa anak segera membalas pesanku. Kemudian kubalas,
[ Ibu sebenarnya galak lhoooo...]
Sungguh tak terduga balasan siswaku sangat menohok. Dengan serempak mereka membalas,
[ Kita sudah tau Bu...]
Huaaa... hatiku menangis sambil nyengir juga. Kalimat menyedihkan itu terdengar lucu di telingaku.
[ Kok tahu????]
[ Terlihat dari tangan Ibu yang gempal]
. . .
Jember, 31 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduuh buun, ceritanya lucu...jadi ketawa sendiri....
Hehe... semoga setelah baca ini bunda ga takut dengan saya...
Ibu nampak ramah kok tidak terlihat galak, hanya saja tangannya gempal huhahahaha... Kerwn bunda.
Haha... Alhamdulillah... ada yang bilang ramah, meski tetep ada gempalnya he... makasih bunda...
Keren. Saya suka matematika. Salam kenal. Sampai jumpa di sagusabu Situbondo.
makasih... salam kenal juga...
Mati kon..matematika sing anyar medeni. Mantab bu..lebih jelas lagi..Matematika= Makin tekun makin tidak karuan. Hehe..salam sukses selalu
Hehe... nggeh Pak. Salam sukses juga...
Hhee...lucu..tapi keren bun..sukses selalu..salam literasi. Sudah saya follow bun..follow balik ya..
terima kasih bunda... sufah daya follow juga...salam literasi...
Keren ibu.... , salam kenal di Sagusabu situbondo ya
Terima kasih Ibu..., salam kenal juga...
Hahaha. Guru matematika mang auranya buat siswa keder buksama saya juga ngajar matematika. Keren ceritanya buk. Kucu banget
Hehe... terima kasih bunda... sesama mengajar matematika, mari kita galakkan matematika asyik dan menyenangkan, lho kok kayak judul seminar. Salam kenal bunda...
He...he...lucu ain, tapi ada yg kurang tak kau sebutkan ....apa ya...? He...he
Lho...lho... apaan tuh mbak... kasih tau dong...
Lempoo
Xixixi... itu salah satu kelebihan saya mbak... kelebihan berat badan maksudnya...
He.....lucu2
he... makasih dek hik...
Wah sepertinya guru bahasa kalah ini.. hehehe...
Waduh sama saja Pak, saya baru belajar ini