Peringatan Hari Kekalahan (Sebuah Puisi)
PERAYAAN HARI KEKALAHAN*
Oleh Mizan Ainul
Hingar bingar jalanan membuat tegang rasa
Kendaraan berpacu laksana sebuah perlombaan
Terbayang rasa suka cita saat jejakkan kaki di kampung halaman
Tergores pilu dan air mata bila tak bisa ikut lebaran, sungkem dengan orang tua
Kantong terasa berat...
Baterei HP full usai dicass...
Enggel favorit warnai gaya - gaya selfie
Senyum sumringah mengembang...
Pesta kecil bersama keluarga dan handai taulan,
jadikan bangga akan tebalnya uang THR
Betapa bahagianya mudik itu...
Aku hanya pesan, jangan kau sampai lupa
Kau lahir dari rahim umat
Jangan sampai seorang anak justru tertawa atas derita sang bunda
Betapa durhakanya dikau...
Ingatlah...
Umat masih merana
dirundung duka yang entah berakhirnya
Mendung hitam masih bergelayut...
Palestina masih terbantai
Rohingya masih terpenjara
Xinjiang masih berduka
Indonesia masih terjajah
Umat masih bercerai berai,
Umat tidak berdaya, hanya meratapi nasibnya
Kalah, terjajah...
Gembiranya kau hari ini, harus jadi gembiranya umat
Kau rayakan kemenangan sejati
Takbir yang kau kumandangkan...
adalah deklarasi kebebasan umat dari penjajahan
Alangkah sakitnya...
Alangkah hampanya...
Tiap tahun perayaan ini,
hanya menjadi Perayaan Hari Kekalahan.
#Tuban, 10 Juni 2019 (pukul 19.45 Wib)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar