Ai Nurhayati

Menulis adalah profesi yang tidak ada pensiunnya. Dengan menulis bisa mewarnai dunia. Semoga Allah SWT selalu memberi kemudahan kepada kita untuk senantiasa sel...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peduli Lingkungan Berawal dari Sekolah

Peduli Lingkungan Berawal dari Sekolah

Kepedulian terhadap pelestarian lingkungan seyogyanya dimulai di bangku sekolah. Walaupun Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) sudah hilang dari Kurikulum 2013 namun implementasinya masih tetap bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran lain, seperti Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Seni dan Budaya,dll.

Tiada cara yang lebih baik untuk menanamkan kecintaan terhadap masa depan bumi, selain di sekolah!

Dimulai dengan pembentukan team Sekolah Berwawasan Lingkungan (SBL) atau lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Adiwiyata. Dilanjutkan dengan sosialisasi kepada guru, siswa, dan seluruh warga sekolah termasuk Komite Sekolah.

Ini pekerjaan yang sederhana tapi membutuhkan ketekunan dan penanganan yang serius. Selain itu, pelestarian lingkungan adalah kerja bersama dibutuhkan koordinasi yang baik antara guru, siswa dan warga sekolah lainnya.

Alhamdulilah penulis sudah melakukan program Adiwiyata di dua sekolah yang pernah disinggahi, yakni: SMAN 1 Tamansari menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2014. berikutnya pindah ke SMAN 1 Megamendung masih di Kabupaten Bogor Jawa Barat menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional di tahun 2016. Pada saat mempersiapkan diri untuk maju ke tingkat Adiwiyata Mandiri tahun 2018, penulis mendapat tugas baru untuk pindah ke SMAN 1 Cisarua, sekolah tempat penulis bekerja saat ini.

Untuk meraih predikat tingkat Nasional di bidang lain seperti bidang akademik mungkin perlu perjuangan dan persiapan yang ektra keras, tapi dengan melalui Adiwiyata tinggal menyusun program, merealisasikan, menggerakkan ,dan mendokumentasikan. Dua sampai tiga tahun Insyaallah bisa tercapai Adiwiyata Nasional. Tentunya berjenjang dari mulai Adiwiyata tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi, tingkat Nasional. Lebih tinggi lagi stratanya yakni Adiwiyata Mandiri dengan syarat harus memiliki minimal 5 s.d. 10 sekolah binaan.

Kebiasaan lama rupanya sulit dihilangkan begitu saja. Di sekolah yang sekarang ini pun penulis sedang berupaya merintis sekolah Adiwiyata mulai tingkat Kabupaten tahun 2019, sebelum menuju ke Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat dan berikutnya ke tingkat Nasional ditargetkan di tahun tahun 2010.

Program ini bermula dari Analisis SWOT, baik SMAN 1 Tamansari maupun SMAN 1 Megamendung, termasuk sekolah yang sekarang SMAN 1 Cisarua, memiliki kelebihan dari suasana dan kondisi alam yang hijau, indah, nyaman, subur, dengan udara yang bersih dan segar. Sehingga tak heran kalau di tiga sekolah tersebut banyak ditemukan villa tempat peristirahatan, hotel ataupun restoran, dan objek wisata bernuansa alam yang hijau, indah, dan asri.

Apalagi SMAN 1 Cisarua, berlokasi di tengah-tengah pusat objek wisata, seperti Cimory, Taman Safari Indonesia, Taman Wisata Matahari, The Ranch dll. Ditambah lagi restoran atau rumah makan sudah tak terbilang banyaknya.

Tentu saja sekolah yang berada di tengah-tengah objek wisata utama ada plus dan minusnya. Plusnya siswa di SMAN 1 Cisarua sudah terbiasa melakukan Casual semacam magang atau bekerja paruh waktu pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional. Kelebihan lainnya adanya kerjasama/ menjalin kemitraan dalam bidang lingkungan dan kewirausahaan dengan objek wisata seprti CSR Taman Safari Indonesia. kalau tempat wisata lainnya belum membuka diri dan kami pun belum mencoba melakukan pendekatan.

Ada keunggulan pasti ada kelemahannya, tentunya kemacetan di jalur Puncak sudah bukan rahasia umum lagi. Jumat sore sehabis sholat jumat kemacetan terjadi mulai dari pintu tol exit Bogor arah puncak, didominasi mobil minibus mayoritas plat B. Sehingga kegiatan KBM pada hari Jumat disambut kemacetan ketika pulang ke sekolah. dan tentunya pengawasan pergaulan siswa-siswi kami harus lebih (ekstra pengawasan).

Untuk menularkan virus peduli lingkungan berawal dari pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan non organik, meminimalisir sampah plastik dan sejenisnya, memperbanyak penanaman pohon peneduh/perindang, memperbanyak tanaman hias, dan R 3 (Reuse, Reduse, Recycle).

R3 ini erat hubungannya dengan pengolahan limbah atau sampah organik dan non organik menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdaya jual untuk menambah income siswa.

Ada satu hal yang tidak boleh terlewatkan yaitu hemat energi. Stiker hemat energi ditempel di setiap kran air dan stop kontak lampu. Bunyinya seperti: Hemat energi, Matikan lampu bila tidak digunakan, Hemat air dan matikan kran sesudah digunakan. dll

Pengalaman menjadikan sekolah Adiwiyata saya tularkan lewat facebook, lewat artikel , dan bahkan saya tuangkan dalam sebuah buku berjudul "Surga di Sekolah Adiwiyata" lewat mediaguru yang digawangi mas Eko Prasetyo, dkk, semuanya bisa terwujud. Alhamdulillah sudah disebaruluaskan kepada rekan-rekan sesama Kepala Sekolah dan guru-guru yang peduli dan ingin merintis sekolah adiwiyata atau Sekolah berwawasan Lingkungan (SBL).

Kalau bukan kita yang peduli lingkungan, Siapa lagi???

Penulis bermimpi suatu saat semua sekolah berwawasan lingkungan, siswa menebarkan virus adiwiyata ini di lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya, dan Indonesia menjadi negara yang ramah dan peduli terhadap lingkungan. tidak akan ada lagi yang membuang sampah sembarangan, apalagi membuang sampah ke sungai. Air sungaipun mengalir dengan tenang menampakkan cahaya beningnya. Di kanan-kiri jalan terlihat pepohonan melambaikan daun-daunnya yang gemulai tertiup angin sepoi-sepoi. oh indahnya Indonesiaku. Semoga...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post