Lebaran di IGD
Ada yang berbeda di Ramadhanku tahun ini, aku tak bisa menjalankan ibadah puasaku dengan lancar. Bukan karena aku sebagai wanita yang tiap bulan mendapatkan tamu. Namun, kondisiku yang dipertengahan bulan Ramadhan semakin drop. Sehingga kondisiku tidak memungkinkan berpuasa.
Di akhir Bulan Ramadhan, malam harinya terdengar gema takbiran Indah kudengar , sempat membuatku meneteskan butiran air mata. Di kegiatan bedrestku.
Meski tak terjun langsung ikut takbiran namun aku bisa merasakan hari kemenangan saat itu. Kemenangan menuju kesucian hati setelah Bulan Ramadhan.
Seperti diberi 1000 Tenaga dan 1000 semangat oleh Allah SWT, di Hari pertama lebaran alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh sang pencipta untuk menjalankan ibadah sholat Iedul Fitri. Meski awalnya suami melarang untuk pergi, namun aku yakin dengan Bismillah insyaallah aku mampu untuk pergi Sholat Ied.
Selesai sholat, saya mengucapkan Bismillah lagi untuk lanjut sungkem ke Orang tua. Lagi - lagi, suami melarang untuk pergi. Dia sepertinya paham dengan kondisiku yang masih lemah saat itu. Saya diminta hanya bedrest saja sesuai anjuran dokter.
Saya meyakinkan suami, bahwa saya kuat dan cukup tenaga untuk menuju rumah orang tua. Alhamdulillah setelah bertemu mereka, "Ah, lega rasanya bisa silaturahmi ke orang tua."
Perjalanan lanjut untuk ta'ziah ke teman SMP yang baru saja Ibunya meninggal di Hari terakhir bulan Ramadhan.
Alhamdulillah hari pertama Lebaran tuntas aku lakukan dengan bertemu dan bersilaturahmi dengan orang tua, kerabat dan tetangga.
Hari kedua lebaran, mulailah kesakitanku muncul. Pagi itu, tiba-tiba aku mengalami pendarahan yang sungguh diluar dugaanku. Pendarahan disertai rasa sakit yang luar biasa. Sempat trauma dengan peristiwa 6 tahun silam, kala itu mengalami keguguran dikamar mandi.
Pagi hari, saya WA dokter yang menanganiku. Dr. Dina Sp OG dialah dokter yang menanganiku selama aku di nyatakan positif hamil 7 minggu saat ini. Dan Selalu meyakinkan saya untuk positif thinking.
Saya berusaha kontak beliau, karena tidak ingin peristiwa yang dulu terjadi lagi. Dia menyarankan kalau tidak kuat langsung ke IGD. Karena jadwal bertemu Dokter Dina masih tanggal 30 Juni. Menunggu sampai tanggal 30 Juni tidak mungkin, sementara aku sudah kesakitan dan pendarahan.
Selepas magrib, suami mengantar ke IGD disalah satu rumahsakit di Surabaya. Di situlah Saya menghabiskan malam lebaran keduaku. Mestinya, seperti biasa Hari kedua lebaran, aku berada dirumah nenek dan kerabat yang lain.
Bibir hanya terdiam. Namun hati ini terus berkata melantunkan ayat2 suci alqur'an . Entah, perasaan kuatir pada kehamilanku begitu besar. Namun, semua aku pasrahkan ke Allah SWT.
Beberapa tindakan dilakukan oleh dokter yang piket saat itu. Ruang IGD yang menjadi tempatku untuk melepas malam lebaran hari kedua, membuatku belajar untuk semakin bersyukur lagi dan bersyukur.
Hari itu serasa Istimewa sekali, pengalaman pertama berlebaran di rumah sakit. Nikmat dari Allah SWT, yang harus saya syukuri.
Saat ini, fisik saya masih terbaring lemah di ruang observasi. Sementara tangan kanan masih tertancap jarum infus, namun masih ada tangan kiri yang bisa aku pakai untuk menggoreskan sebuah kisah indahku saat ini. Rasa kangen ku menulis di gurusiana muncul di suasana sendiriku di kamar observasi sekarang.
Saya Menyiapkan fisik dan mental. Karena Besok pagi akan berjuang di ruang operasi. Pasca pendarahan, ternyata janin yang ada di rahimku belum di izinkan Allah untuk hidup. Sehingga ruang operasi siap menyambutku esok pagi untuk dilakukan operasi kuret.
Sedih sih, tapi aku yakin ini adalah rencana Allah yang terbaik buat Saya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat ibu
Semoga lancar
Aamiin
Aamiin. Terima kasih.
Semoga semuanya Lancar dan di mudahkan serta dapat segera pulih.
Turut prihatin bu. Semoga bu Ainy dimudahkan untuk segera pulih. Pasti Allah punya rencana terbaiknya.
GWS ya ainy. Yang sabar ya . Rencana Allah lbh indah dari yg kita tau. smoga segera dpt lg. Amin....
Aamiin. Thanks ya CE.
Tegar ya Bu. Menetralkan diri saat kehilangan bukan hal yg mudah. Salut!
Semoga dimudahkan ya Bu. Sehat kembali dan bisa berkumpul bersama keluarga seperti sedia kala.