Tertunda
Mungkin apa yang saya rasakan tidak ada nilainya dibandingkan dengan duka mendalam negeri kita tercinta Indonesia yang saat ini sedang berjuang melawan pandemi covid-19. Pun apa yang saya alami sekarang tidak sebanding dengan perjuangan para pahlawan di garda terdepan memerangi virus corona yang dialami oleh negeri ini dan hampir seluruh negara di belahan didunia.
Sedikit flasback yang ada kaitannya dengan kisah saya hari ini tepat dtanggal 4 April 2020. Masih ingat betul bagaimana perjuangan mahasiswa selama belajar di kampus tercinta pascasarjana Unesa. Selama hampir dua tahun saya menjalani masa belajar di kampus ini. Sangat berkesan dan penuh dengan hal yang inspiratif dan ilmu-ilmu yang berguna bagi saya yang kesehariannya berstatus sebagai guru. Dengan doa dan campur tangan Allah, Alhamdulillah bisa selesai dan bisa segera mengajukan untuk mendaftar wisuda. Selama proses persyaratan wisuda pun juga penuh perjuangan, tiap hari melihat di Web sudah berapa ya yang mendaftar karena takut kuota sudah penuh, angka pendaftar terus mengalami kenaikan dengan laju yang cepat. Alhamdulillah di bulan Desember 2019, saya menuntaskan semua persyaratan wisuda. Sambil menghela nafas panjang dan mengucap rasa syukur karena semua berbuah manis. Akhirnya saya bisa mendaftar wisuda angkatan 97.
Hari ini seharusnya para wisudawan berkumpul. Tepat di tanggal sekarang mestinya momen sakral itu terjadi. Namun rencana Allah nampaknya berkata lain. Lagi-lagi kita sebagai umatnya hanya bisa berencana Allah maha penentu. Jujur saja saya manusia biasa, rasa sedih pasti ada, rasa gelo juga ada. Itu hanya awalnya saja merasakan seperti itu ketika pertama kali menerima berita ditundanya wisuda 97 karena wabah corona. Mungkin hal sama juga dirasakan oleh ribuan mahasiswa yang sudah terdaftar. Bahkan juga dirasakan oleh mahasiswa di kampus lain yang mestinya harus melakukan prosesi sakral di akhir kelulusan namun harus ditunda karena pandemi covid-19. Alhamdulillah kemarin di beri kabar pihak kampus bahwa fotokopi ijazah yang sudah berlegalisir segera akan dikirim ke rumah dan menunggu berita selanjutnya untuk pemberian ijazah yang asli.
Baru-baru ini saya melihat berita di kompas.com, memberitakan bahwa sebuah kampus di Negara Jepang yaitu, BBT University melangsungkan prosesi wisuda secara daring pada tanggal 28 Maret 2020 karena adanya wabah covid-19. Selama prosesi wisuda memakai robot-robot avatar sebagai pengganti mahasiswa nya yang langsung dioperasikan secara jarak jauh oleh perwakilan wisudawan. Prosesi ini bisa dilihat secara daring oleh wisudawan melalui Zoom. Wisuda online seperti ini merupakan sebuah inovasi yang keren menurut saya untuk menghadapi pandemi covid-19. Namun saya tinggal di Indonesia, yang secara teknologi belum sebanding dengan Jepang.
Ditundanya wiisuda bukan menjadi masalah buat saya untuk saat ini. Namun kisah ini ingin saya abadikan lewat goresan saya. Bahwa semua cerita hidup pasti ada hikmah. Bukan kisah pahit atau manis, namun bagaimana kita mengahadapi semua itu dengan rasa syukur bahwa ini yang sudah dipilhkan Allah yang terbaik buat kita.
Buat saya saat ini yang paling utama adalah memikirkan perasaan murid-murid saya yang juga pasti mengalami kesedihan dan gelo seperti apa yang saya rasakan di awal mendengar berita tertundanya prosesi wisuda. Menyemangati anak-anak saya dan juga anak didik saya adalah tugas saya saat ini disaat semua pelajar harus belajar secara daring. Mereka sering bertanya-tanya kepada saya kapan ini semua berakhir?, kapan saya bisa masuk sekolah?, kenapa UNBK dibatalkan padahal saya sudah belajar giat. Begitulah rona pertanyaan yang mereka lontarkan kepada saya. Banyak yang sedih, banyak yang bingung, banyak yang takut dan bahkan kecewa di momen gencatan wabah covid-19. Namun yakinlah semua ada hikmah, kita jadi hidup makin bersih, kita banyak waktu buat keluarga, alam bisa istirahat dari hiruk pikuk nya aktivitas manusia di dunia. Semua pasti ada hikmah. Saat ini hanya bisa berdoa dan berdoa semoga wabah covid-19 segera sirna. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar