Tulisan ini oleh - oleh dari kunjungan menengok ibu dari teman saya yang saat ini lagi terbaring sakit. Aku abadikan dalam goresan indah yang bermakna.

Panggil saja bunda. Beliau ibu dari teman saya masa SMP. Berprofesi sebagai guru senam. Diusia yang terbilang sudah tidak muda lagi, beliau masih aktif ngajar senam.

Tepatnya setahun yang lalu 2016, Bunda pulang dari ngajar senam, seperti buru buru yang hendak pingin kebelakang untuk buang air kecil. Namun ada yang aneh ketika hendak menuntaskan buang air kecilnya. Tidak bisa tuntas dan seperti ada yang tersumbat.

Bunda diajak ke dokter. Dirumah sakit, dokter memberikan kateter, alat untuk membantu menuntaskan hajat buang air kecilnya. Ah lega, seperti itu yang dirasakan Bunda.

Esok hari, Bunda kembali beraktivitas dengan dunia senamnya. Hal yang sama dialami lagi ketika bunda hendak buang air kecil. Tidak tuntas dan seperti ada yang menyumbat.

Dokter curiga, dengan kondisi Bunda. Di sarankan untuk melakukan biopsi, sebuah prosedur untuk mengambil bagian kecil dari leher rahim yang digunakan sebagai sampel untuk memastikan apakah memang terinfeksi atau tidak.

Sungguh diluar dugaan. Bulan April 2016, hasil biopsi, Bunda dinyatakan stadium 3 kanker serviks. Ya Allah, saya bisa merasakan kegaulan hati pada saat itu.

Kemo sudah dijalani Bunda, namun kondisi Bunda kini belum membaik. Kanker itu menyebar. Kini ginjal Bunda juga sedang bermasalah. Cuci darah juga dilakukan.

Melihat Bunda terbaring sakit, dengan kondisi kaki yang sudah bengkak. Aku tak sanggup melihat kondisi beliau. Sosok yang aktif. Dengan usia yang memasuki kepala 6, beliau masih aktif mengajar senam di saat belum sakit seperti ini.

Rasanya tak percaya. Orang yang seaktif Bunda, yang tidak pernah lupa untuk olah raga, menjaga makan dan pola hidup yang sehat bisa sakit seperti ini.

Ada pesan berharga yang aku petik dari kondisi Bunda. Kita harus peduli dengan kesehatan Miss V, dengan rajin melakukan pap smear tiap 6 bulan sekali.

Tidak ribet kok, kalau kita tahu bagaimana menjaga kesehatan Miss V kita. Bisa kita pelajari dari buku atau dari internet.

Di sekolah tempat saya mengajar setahun yang lalu, pernah ada himbauan dari Bapak Kepala Sekolah bahwa akan ada vaksin kanker serviks gratis untuk siswa didik perempuan.

Mengutip dari www.bbc.com, dr.Jane mengatakan "Imunisasi HPV mampu mencegah kanker serviks 100%. Syaratnya dilakukan dua kali kepada perempuan yang naif (belum berhubungan seks). Kita perkirakan anak SD kelas lima dan enam belum berhubungan seks", Dia juga menyampaikan usia optimal untuk vaksin kanker serviks usia 9 - 13 Tahun.

Menurut kompas.com, "WHO menyatakan bahwa sudah banyak yang meninggal karena sakit kanker serviks. So, Kemenkes menunjuk Kota Jakarta sebagai percontohan untuk Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus ) gratis buat anak sekolah SD kelas V".

Pada hari guru setahun yang lalu, saya juga pernah menikmati pap smear gratis untuk guru-guru. Pemeriksaan dilakukan di puskesmas terdekat. Alhamdulillah saya dinyatakan sehat.

Perawat yang ada di depan saya menyampaikan kalau saya tetap harus rutin untuk melakukan pap smear tiap 6 bulan sekali.

Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin kanker serviks dan pap smear. Ayo kaum Hawa kita sama sama menjaga kesehatan. Buat Bunda ,semoga lekas sembuh.