CHICALO BUGAR EKSIS HINGGA MELEWATI MASA DEKADE
Menjaga kesehatan adalah suatu keniscayaan. Disadari atau tidak aktivitas yang kita lakukan setiap hari, seperti bekerja sampai sore hari atau mengurus rumah banyak menguras energi yang membutuhkan keseimbangan dengan berolah raga dan menjaga asupan makan yang bernutrisi. Chicalo Bugar adalah nama komunitas perempuan yang memiliki visi yang sama, hobi yang sama dan cara pandang yang relatif sama dalam hal menjaga kebugaran. Usut punya usut penulis mencoba menelusuri asal muasal terbentuknya grup senam yang anggotanya merupakan ibu-ibu guru dan TU SMKN Chicalo yang sibuk dan enerjik. Di tengah kesibukanya mengajar para pegiat senam meluangkan waktunya hanya untuk sekadar menjaga kebugaran dari penatnya mengajar. Namun, kapankah chicalo bugar ini mulai eksis? Apakah yang melatarbelakangi para pegiat senam ini untuk tetap aktif sampai sekarang?
Penulis merupakan anggota yang baru yang turut serta sebagai bagian dari komunitas Chicalo Bugar. Rasa penasaran pun tebersit untuk mengulas tuntas tentang eksistensi Chicalo bugar yang sampai hari ini beranggotakan 19 orang yang terdiri dari ibu-ibu guru dan TU yang tak kenal absen untuk bersenam ria, tidak lain adalah pehobi senam yang memiliki jargon “terus senam, jangan kasih kendor”. Apapun aktivitas yang dilakukan siapa pun tak akan terpengaruh atau mendengar kritikan orang lain selama itu positif pehobi akan dengan sukarela melakukan sesuai dengan apa yang disenanginya. Tak mengindahkan tentang berapa besar pengorbanan yang dicurahkan untuk sebuah hobi.
memanfaatkan waktu luang penulis mencoba menginterviu seorang penggiat senam beliau merupakan penggagas dari komunitas senam di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Beliau mengungkapkan asal mula terbentuknya grup senam itu berawal karena hobinya berolah raga. Eli Herliawati menuturkan sekitar 12 tahun yang lalu tepatnya tahun 2008, beliau terpikirkan untuk mengadakan senam di sela-sela aktivitas mengajar. Kesenangannya berolah raga hingga beberapa jenis olah raga pernah beliau lakukan di antaranya: yoga, aerobik, dan senam mingguan di sanggar senam yang menjadi rutinitas beliau. Namun, ketika itu, padatnya mengajar menjadi alasan untuk mengadakan senam di SMK tempatnya mengajar dengan mengajak beberapa rekan guru dan TU.
“Selama masa dekade ini sudah 3 orang instruktur (coach) yang menjadi pelatih Chicalo Bugar. Mendatangkan instruktur senam membuat pehobi senam sangat antusias. Dapat dirasakan selama bertahun-tahun perkembangan senam sangat terasa. Dulu mungkin hanya gerakan aerobik saja sekarang ada senam zumba dengan alunan musik yang menghentakkan bumi membuat bersemangat menggerakkan badan. ”, jelas Eli.
Eli menambahkan penamaan komunitas senam dengan nama CHICALO BUGAR baru dinamai pada tanggal 1 Desember 2020. Diskusi via whatsapp di antara anggota pegiat senam. Penamaan itu hanya sebagai identitas sebuah komunitas supaya masing-masing anggota pesenam merasa memiliki berada pada sebuah komunitas yang berjenama CHICALO BUGAR. Beberapa pesertanya ada yang berhenti karena kesibukan namun, adapula yang setia sampai hari ini selama 12 tahun itu. Penulis mencoba menggelitik dengan penuh rasa mencengahkan selama itu dapat bertahan dan solid menyatukan visi tidak mungkin tanpa alasan dapat tetap aktif berkegiatan senam. “Alasan mengapa tetap eksis hingga sekarang, itu karena dorongan dari diri sendiri (internal) yaitu untuk menjaga kesehatan agar tetap sehat dan bugar, mengingat usia tidak lagi belia! dan seperti kita tahu berolah raga banyak manfaatnya selain badan sehat, kita selalu berpikir positif, wajah menjadi fres/berseri-seri dan badan terasa ringan. Kalau ada yang beranggapan dengan senam harus langsing, ya..itu harapan ya.. memiliki tubuh ideal. Namun, tujuan yang utama kita di sini menjaga kebugaran apalagi saat pandemi sekarang ini olah raga adalah aktivitas yang disarankan agar imun kita tetap terjaga salah satunya dengan aktif berolah raga”, ungkap Eli.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa mengapa tetap eksis berkegiatan senam yaitu pentingnya menjaga kesehatan agar tetap bugar meski usia tidak muda lagi. Hal itulah yang membuat komunitas Chicalo Bugar ini tetap aktif dengan senam yang dilakukan seminggu dua kali ini.
Harapan pun Eli sampaikan pada kesempatan interviu itu. Semoga Chicalo Bugar tetap eksis sebagai aktivitas yang positif sebagai refleksi dari penatnya rutinitas mengajar atau kegiatan yang tetap berjalan meski pandemi belum juga usai.
Hal senada pun disampaikan peserta senam Chicalo Bugar yang lain. R Siti Nurul atau yang akrab dengan sapaan mamih juga sangat antusias bersenam ria diusia senjanya di antara rekan-rekannya sering mendapat pujian, mengapa? Usianya yang tak muda lagi namun, jiwanya masih semangat dan tak kalah sama dengan yang jauh di bawahnya. Nurul mengatakan mengatakan alasan mengikuti senam hingga bertahan sampe saat ini agar badan tetap terjaga, sehat dan tidak loyo. “meski udah umuran gak masalah bagi saya mah yang penting sehat. Gak gampang sakit, tetap lincah dan bugar. Apalagi masa sekarang harus pandai-pandai menjaga kesehatan biar imun tubuh kita meningkat badan harus kuat dan sehat. Harapan saya mah ke depan untuk Chicalo bugar semuanya tetap sehat dengan berolah raga, seperti harapan bapak kepala sekolah supaya guru-guru dan TU bisa ngabret makanya harus sehat dan bugar”. Jelas Nurul.
Bersandarkan pendapat di atas mengapa Chicalo Bugar pesertanya tetap aktif hingga saat ini. Hal itu dikarenakan kesamaan sudut pandang di antara anggota Chicalo Bugar bahwa pentingnya menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit dan tetap semangat beraktivitas.
Pendapat lain datang dari tenaga kependidikan (tendik) yaitu Leni Marliani peserta senam Chicalo Bugar ini paling bontot yang mulai bergabung kurang lebih satu tahun-an. Ketertarikannya ikut senam didasari keinginan pribadi yang tak memiliki waktu untuk berolah raga. Atas dasar itu, Leni menuturkan menghabiskan waktu di sekolah dan ikut komunitas Chicalo Bugar adalah langkah yang tepat selain menjaga kebugaran juga sebagai bagian dari misi program dietnya agar mendapatkan tubuh yang ideal. “saya hanya beriktiar keinginan untuk langsing itu pasti harapan semua orang. Namun, yang terpenting memiliki fisik yang kuat dan berisi. Harap saya semoga Chicalo Bugar ini tetap konsisten karena ini program yang sangat bagus, dan untuk ke depan anggotanya dapat bertambah lagi biar lebih semangat dan ramai”, ungkap Leni. Berasaskan pendapat tersebut bahwa untuk sehat harus ada ikhtiar dan konsisten pada kegiatan positif akan mendapatkan hal yang bernilai kebaikan.
Dengan demikian, dari beberapa pendapat di atas mengapa para pegiat senam Chicalo Bugar tetap aktif hingga melewati masa 10 tahun (dekade) hal itu dikarenakan setiap individu memiliki keinginan yang bersumber dari pribadinya masing-masing untuk menjaga kebugaran dengan berolah raga. Kesamaan visi di antara pegiat senam Chicalo Bugar menjadi kimestri yang kuat untuk tetap rutin senam (berolah raga) setiap minggunya. Melewati masa dekade berada pada komunitas merupakan hal yang luar biasa. Tanpa kesamaan visi, kekompakan, dan rasa kebersamaan Chicalo Bugar tidak mungkin ada aktif sampai hari ini. Semoga harapan-harapan yang disampaikan para pegiat senam Chicalo Bugar dapat terealisasikan/terwujud seiring berjalannya waktu. Aamiin ya robbalalamin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar