HADIAH TERBAIK DARI SAHABAT
Tatkala Juli menyapa, banyak hal yang harus dipersiapkan. Setelah libur panjang di masa pandemi ini bagi Tanti seorang guru musik di sebuah sekolah di kota Cianjur. Seabrek administrasi tak luput dari perencanaanya, meskipun sekolah belum berjalan. Namun, mempersiapkan seperangkat pembelajaran adalah agenda tahunan yang mesti dipesiapkan menjelang tahun ajaran baru. Konon, banyak orang yang beranggapan menjadi guru itu seperti memakan gaji buta. Begitu yang pernah Tanti baca disebuah situs internet. Padahal itu hal yang keliru. Tanti merasakan benar bagaimana sibuknya mempersiapkan seperangkat pembelajaran.
Drit pintu kamar di bukanya dengan tergesa, Tanti merebahkan badannya di sebuah kamar nuansa warna hijau, warna itu yang membuatnya nyaman melepas semua yang beban yang menggenang. Di kamar itulah Tanti menghabiskan waktunya, sekadar untuk beristirahat sehabis aktivitasnya menjadi pengajar atau berimajinasi membuat karya fiksi yang menjadi hobinya. Tanti meraih ‘handphone’ yang bergetar di atas bantal.
“Hai Guyssss, ko sepi” begitu Kikan memecah sepi. Sebuah WAG berjenama ‘CURCOL’ yang terdiri dari empat sahabatnya.
“Hai, juga iya nih kita kaya kesambet ya dengernya” Tanti membalas.
“Ga nyangka sumpah, ibu bakal di mutasi guys” Kikan menimpali dengan emoji sedih.
“iya ini beib mungkin ini skenario ilahi, dan kita gak tau rahasia apa dibalik ini” demikian Asti menambahkan.
“ Hanya do’a saja saat ini semoga ini yang terbaik” Dini nongol tak ketinggalan.
Senja itu, kabar pahit pun mengudara bagai disapu angin puting beliung mengangkasa hingga semua membisu. Ya.. kabar itu bagai petir di siang bolong, kabar yang tak pernah sebelumnya terpikirkan oleh Tanti ataupun rekan-rekannya yang lain.
“iya guys mudah-mudah an ini yang terbaik bagi ibu, bagaimana pun beliau kepala sekolah pertama wanita yang banyak memberi arti kehidupan” Tanti seperti tak rela kehilangan sosok yang dikagminya.
“Aamiin ya Allah” Asti mengamini.
Kami selalu saling menguatkan apapun yang terjadi, selalu mengingatkan apabila ada yang salah. Tak sungkan dikritik selalu seiya sekata saling mensuport apabila ada yang terluka. Saling mendukung meski terkadang berbeda pendapat, namun selalu mengedepankan kebersamaan.
Para tim manajemen sibuk bukan kepalang mempersiapkan keberangkatan untuk “family Gathering” ke Ujung Genteng. Momen tahunan ini seakan menjadi penguhujung kebersamaan bersama orang yang paling berjasa tiga tahun terakhir ini di Sekolah kami.
Rencana ‘family gathering’ pun tiba waktunya dan kami warga sekolah bersuka cita, meski ada tumpukan awan sendu di sudut hati Tanti mengingat bahwa ini kebersamaan ini adalah yang terakhir. Tak terasa di kedua pipinya menganak sungai rasa duka itu semakin menjadi-jadi saat dilihatnya orang hebat itu satu bis dengan Tanti. Kikan yang duduk satu jok memeluk pundaknya seolah memahami duka yang mendera sahabatnya.
‘handphone’ Tanti bergetar panjang sebenarnya ia enggan melihatnya karena disimpan di dalam tas resleting kecil. Namun, ia mendadak pucat pasi mukanya memerah, tangannya bergetar badannya seketika dingin luapan air matanya tak kuasa ia bendung saat ia membaca pesan ‘whatsapp’ dari suaminya.
“Pulang atau kamu akan menyesal”
Sebagai istri yang hafal tabiat suaminya. Lagi-lagi mengalah adalah pilihan yang harus digenggamnya. Kikan yang duduk bersebelahan hanya melongo dengan menyipitkan mata dan rona marah yang bertengger di wajah kikan. Tak kuasa Kikan melepas Tanti untuk pulang.
Tanti menjinjing tas bawaanya seraya berteriak.
“Pak Supir berhenti” seketika seisi bis terkaget melihat ke arah Tanti tak mengerti mengapa Tanti menghentikan bis dan mencoba menyembunyikan mendung di wajahnya seolah bukan hal yang patut ditangisi prihal sebab ia harus pulang dan tidak ikut ‘family gathering’ dengan rombongan.
Tanti mendekati ibu Santi dan memeluk erat.
“kenapa gak jadi ikut” ibu Santi berucap.
“Ibu maaf saya tidak bisa ikut mendadak ada hal penting yang harus saya urus” begitu Tanti berkilah menyunggingkan senyuman manisnya.
“ Teman-teman saya pulang maaf tidak jadi ikut”, Tanti memohon maaf dengan tangan di dada dan turun dari bis mengabaikan sorot pandangan mata sahabat-sahabatnya dan rekan-rekan yang lain seakan memajang jawaban ihwal tak jadi ikut rombongan.
Tanti pun turun dari bis dengan sejuta tanya dan rasa tak menentu apa yang menyesakkan di dadanya.
Tak berselang lama handphone-nya bergetar tanda ada pesan whatsapp. Benar saja sahabat-sahabat seperti merasakan risau yang Tanti alami.
“Nti, knp pulang kamuuuuuu gpp kan?” Asti menunjukkan emoji sedihnya di WAG ‘CURCOL’
“Aq gpp insyallah baik-baik aja” Tanti mencoba menutupi gundah yang menyelimuti.
“Ih gak seru tau gimana kita bisa senang-senang di sana?” Dini memajang emoji menangis
“Ya apapun itu kita harap kamu kuat, kamu bisa lewati ini semua, semangat ya…..” Kikan berusaha menyemangati.
“ Doa kami sll yang terbaik untukmu, selalu menatap ke depan bahagia kan menjelang muach..”
Asti memampang emoji tangan berotot.
“Thanks sahabat-sahabatku calon bidadari surgaku, hanya doa-doa yang membuatku sanggup berdiri mengimani ketentuan-Nya. Hati-hati semuanya zeyeng-zeyengkuhhh semoga semuanya sehat dan selamat ya……”. Tanti menyematkan stiker love untuk sahabat-sahabat terbaiknya.
Tanti termangu di dalam angkutan umum, membiarkan angannya meliarkan pikirannya. Baginya hidup bukan persoalan harus selalu hidup senang. Baginya memiliki sahabat-sahabat yang selalu menghadiahi doa-doa di setiap perjalanan hidupnya itu merupakan anugerah. Dan bersyukur adalah jalan meraih kebahagian.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar