Ai Ratnasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PANDEMI MEMBANGKITKAN HOBI KUNO

PANDEMI MEMBANGKITKAN HOBI KUNO

Sebuah wacana yang tersiar yakni pandemi Covid-19 masih menjadi perbincangan hangat. Alhasil satu tahun sudah pandemi menjadi perundingan berbagai kalangan. Ketika kemunculannya awal Maret 2020 silam hingga kini Maret 2021 pandemi memberi banyak pembelajaran. Mengajarkan banyak hal tentang hidup dan kehidupan, sangat dirasakan dengan mewabahnya virus corona berbagai aspek kehidupan mengubah tatanan yang tak lazim sehingga memunculkan kesenjangan bagi kehidupan. Menghadapi ihwal kebiasaan baru yang membutuhkan proses panjang untuk dapat beradaptasi.

Seiring bergulirnya waktu tak pelak memunculkan beragam fenomena yang membuat kita harus bersinergi untuk dapat bertahan di tengah maraknya yang terpapar virus corona. Rasa khawatir pun tak dapat dihindari, demikian merajalelanya wabah ini hingga banyak korban meninggal diakibatkan virus corona. Setiap harinya pemberitaan di televisi mewartakan tingginya penyebaran virus membuat kita semakin mewaspadai dalam bersosialisasi. Peraturan pemerintah pun hadir memberi warna baru bagi kehidupan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun menjadi magnet yang membatasi ruang gerak seluruh masyarakat di Indonesia.

Banyak akibat yang berdampak pada keberlangsungan hidup hajat orang banyak akibat virus corona. Pemberlakuan PSBB sangat dirasakan oleh berbagai sektor terutama sektor pendidikan. Demikian yang dirasakan penulis yang aktivitas mengajarnya kini tak lagi di kelas-kelas setelah kebijakan pemerintah memberlakukan Belajar Dari Rumah (BDR) penulis banyak menghabiskan waktu berdiam di rumah.

Penulis tak memungkiri saat ini tren bercocok tanaman hias menjadi primadona yang sayang untuk dilewatkan. Apapun alasannya entah aksi ikut-ikutan atau kebetulan penulis mulai menggemari hobi menanam tanaman hias. Usut punya usut sebenarnya ini hobi lama alias kuno. Hobi yang sempat mati suri karena beberapa hal, saat ini pehobi tanaman hias atau pun yang baru menjadikan hobi menanam tanaman hias bak keranjingan memburu tanaman hias yang kini menjamur di depan rumah-rumah terpajang tanaman-tanaman yang mereka cari di hutan liar maupun membelinya dari penjual tanaman hias bahkan melalui online banyak menjual tanaman hias. Sungguh hal ini merupakan fenomena saat pandemi covid-19 merajalela.

Beberapa tahun ke belakang penulis pernah begitu menekuni hobi yang satu ini. Alasannya sangat simpel ada atmosfer yang seakan menebar sebuah daya tarik yang mampu menetramkan jiwa. Merawat tanaman seperti menjadi pengamat yang dengan saksama dapat mengetahui perkembangan pada saat kuncup daun atau bunga mekar adalah sebuah keindahan maha daya yang membuat pandangan mata tak jemu memandangnya. Banyak menghabiskan waktu di rumah merupakan suatu momentum yang langka saat sebelum pandemi membatasi ruang gerak kita. Selain dapat mengisi waktu luang kita dengan menekuni hobi, hal yang paling penting adalah momentum menghabiskan waktu bersama keluarga.

Bercermin dari kondisi saat ini, dampak dari pandemi menyuguhkan banyak resultan. Seyogyanya kehidupan selalu beriringan pada dua hal antara posistif dan negatif. Pada kesempatan ini penulis berbicara tentang dampak positif dari pandemi yakni bagaimana pandemic dapat menggugah hobi masa lalu dan kini menjadi rutinitas yang setiap pagi dan sore hari selalu menyempatkan walaupun hanya sekadar menyiram dan memandangi dedaunan hijau yang sangat menyejukkan pandangan.

Ada sebuah kepuasan batin yang penulis rasakan saat bercengkrama dengan pepohonan hijau nan asri, suatu ketenangan membius raga, pelepas kepenatan selepas melepas aktivitas yang melelahkan terbayarkan dengan hanya memandangi beragam tanaman hias ciptaan sang khaliq. Betapa tidak sebuah magnet yang mampu memberi sebuah keindahan yang dapat dirasakan lewat panca indera dan mampu menembus hati dan terlukis sebuah kepuasan maha daya, sungguh anugerah terindah yang terpampang nyata sebagai bukti maha kuasanya Allah SWT atas ciptaan-Nya.

Pandemic merupakan wabah yang didatangkan Allah SWT sebagai ujian bagi kita. Sebagai manusia yang beriman sudah seharusnya kita berkhusnuzan bahwa akan selalu ada hikmah di balik ujian yang Allah timpakan kepada umat-Nya. Bagaimana saat ini kita mampu membaca alam dan anugerah selalu ada dan dirasakan bagi manusia yang meyakini ketentuan-Nya. Demikian pula pandemic yang kini merajai jagat raya berdampak positif bagi penulis. Dengan menanam tanaman hias dan merawat adalah aktualisasi diri dalam melestarikan alam agar tetap hijau dan terjaga. Jadilah pelopor dalam menjaga kleestarian alam ciptakan keindahan sehingga kita dapat menebar kebaikan di muka bumi ini. Insyaalah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yg menarik

09 Apr
Balas

Terima kasih Bu salam kenal dan sukses buat ibu

09 Apr

Melestarikan alam dengan tanaman bunga ya bun

09 Apr
Balas

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Iya Bunda salam kenal dan sukses ya

09 Apr

Ulasan yg luar biasa..salam

09 Apr
Balas

Terima kasih Pak

09 Apr

Terima kasih Pak

09 Apr

Saya baru mencoba menulis mohon krisannya bapak/ibu

09 Apr
Balas



search

New Post