Kamis, 12 Maret 2020 kegiatan belajar mengajar di SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC) Boarding School tampak tertib, program shaum Kamis yang biasa diadakan pun berjalan seperti biasa.

Ada suasana berbeda setelah salat ashar, para peserta didik kembali ke asrama dengan tertib, namun beberapa guru reguler dan boarding tampak berkumpul di ruang LDC(Learning Development Center). Mereka terlihat serius, sesekali ada canda tawa, rupanya hal tersebut dilakukan untuk mengusir ketegangan yang terjadi.

Ketegangan guru tersebut disebabkan oleh kegiatan yang akan segera dimulai, yakni presentasi bedah buku yang ditugaskan oleh kepala sekolah dengan membaca buku yang rata-rata setebal 300-700 halaman. Hal tersebut mungkin tidak menjadi masalah bagi yang gemar membaca, namun bagi sebagian orang yang kegemarannya masih "tersimpan" hal ini merupakan kegiatan "asing" yang sedikit "menyiksa" ditambah dengan jenis buku yang " berat", berbeda dengan buku pengetahuan populer, buku motivasi, atau fiksi, buku ilmiah memerlukan keterampilan dan pemahaman membaca yang tinggi yakni membaca kreatif, kritis dengan teknik scanning/memindai.

Sebanyak 16 orang guru (termasuk kepala sekolah) berkesempatan untuk mempresentasikan apa yang mereka baca selama satu bulan.

Dilihat dari jumlah halaman dan konten buku bacaan yang merupakan buku ilmiah dengan teori-teori yang "njlimet", rasanya sangat "keterlaluan" dengan tugas semacam ini.

Namun lain dengan yang dibayangkan oleh para guru, termasuk penulis yang juga kebagian untuk presentasi, semua bayangan "hitam" yang menakutkan seperti rasa bosan mendengarkan bacaan, rasa grogi ketika presentasi tiba-tiba lenyap dengan sendirinya, ketika presenter pertama dan berikutnya memulai presentasi, suasana hangat, penuh canda dengan mempresentasikan materi-materi baru dan sangat menarik ditampilkan oleh para presenter.

Penampilan para presenter yang berbeda-beda, unik, menarik, humoris, lucu, serius, kalem, cool, supel, dengan materi yang membuat penasaran, membuat suasana menjadi hangat, seru, antusias tidak kaku dan tidak mengantuk sama sekali.

Suasana yang dirasa tegang oleh para presenter, tiba-tiba lenyap, hingga akhirnya presentasi yang dijadwalkan 5 menit per presenter, tak jarang akhirnya menjadi lebih karena keasikan presentasi dan "greget" untuk menyampaikan materi.

Keseruan bertambah ketika para presenter kelebihan waktu yang diatur oleh pengatur waktu /time keeper, aba-aba yang disampaikan oleh time keeper seolah tidak dipedulikan karena keasikan presentasi dan keinginan menyampaikan gagasan-gagasan yang ada di slide dan di kepala tentu saja.

Buku gudangnya ilmu, membaca adalah kuncinya, ketika ide sudah timbul, disertai sumber-sumber yang digali dari buku, maka gagasan-gagasan yang muncul seperti air yang menyembur tidak terbendung.

Tidak ada kata selain top. Acaranya mantap, kita bisa menambah ilmu, wawasan dan mengetahui isi dari 16 buku dengan tanpa bosan hanya dengan sekali duduk, walaupun belum dibahas secara detil berhubung waktu yang dibatasi. Jika sudah demikian, tugas yang awalnya terasa berat oleh semuanya, justru menjadi momen yang tidak terlupakan, sambil menyelam minum air saambil presentasi, kita mendapatkan ilmu yang baru. Demikian disampaikan oleh para pengisi acara/presenter, dan hadirin yang mengikuti acara menarik ini.

Semoga acara bedah buku ini dapat dilaksanakan kembali agar menambah wawasan dan mengembangkan gerakan literasi di SMP Islam Cendekia Cianjur ini.