Langkah preventif SICC Pulangkan Siswa untuk Belajar di Rumah
Langkah Preventip, SICC Pulangkan Siswa untuk Belajar di Rumah
Sejak merebaknya berita tentang virus korona menimbulkan pertanyaan, ketakutan, kekhawatiran, kepanikan serta berefek pada setiap sendi kehidupan di masyarakat.
Tidak ketinggalan, dunia pendidikan merasakan efek domino dari wabah penyebaran virus Covid-19 ini, salahsatunya pemberlakuan belajar di rumah untuk satuan pendidikan, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, sesuai arahan Gubernur dan Kepala daerah di until berbagai wilayah.
SMP Islam Cendekia Cianjur, yang merupakan boarding school (sekolah berasrama) Dan berlatar belakang pesantren tidak ketinggalan dalam mengambil sikap preventifnya melaksanakan Surat edaran Gubernur dan kepala daerah tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan setelah mendapat surat edaran adalah kepala sekolah berkoordinasi dengan semua pihak yakni yayasan, semua divisi, boarding, kordinator wakil kepala sekolah dan tidak lupa kepada para PIC ( penanggungjawab program).
Setelah melakukan koordinasi, barulah diadakan diskusi Yang pelik dalam rangka membahas langkah pertama yang harus dilakukan.
Kesigapan, ketegasan, dan langkah preventif yang dilakukan kepala sekolah SICC ini patut diacungi jempol. Beliau bertanggung jawab dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, walaupun pada awalnya ada yang berpendapat lebih baik tidak dipulangkan karena dengan tidak pulangnya siswa, sekolah berkesempatan mengkarantina siswa dengan tidak bersentuhan dengan dunia luar, namun dengan adanya kunjungan orangtua, guru Dan karyawan yang keluar masuk, tamu yang berkunjung, rupanya bukan Jalan keluar yang tepat, karena itu orangtua masih khawatir akan kesehatan para putera-puterinya yang jauh Dari pantauannya.
Akhirnya dengan kesepakatan bersama, Minggu 15 Market 2020, resmi diumumkan bahwa seluruh peserta didik dipulangkan untuk menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah masing-masing.
Para orangtua pun lega dengan keputusan dan pengumuman yang diterima dari sekolah melalui wali kelas lewat Surat resmi dan Chanel YouTube. Tak heran mulai Minggu siang sampai malam mulai berdatangan orangtua menjepmput para putera dan puterinya untuk menjalani Masa social distancing (Masa isolasi) selama empat belas hari terhitung mulai 16 hingga 29 Maret 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar