Diary Guru (Tagur 1)

Aaahh lega sekali hari ini karena saya telah menyelesaikan rencana pelaksanaan pembelajaran, ya biasa disingkat RPP. Saya biasa membuat RPP seminggu sebelum pelaksanaan dimulai, untuk situasi seperti sekarang ini, dengan beberapa perubahan karena pandemi, sehingga “memporakporandakan” rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang tadinya dibuat secara luring selama setahun, kini diubah menjadi rencana yang akan dilaksanakan secara daring, sehingga ada beberapa bagian yang harus diubah.

Kali ini saya membuat RPP untuk kompetensi dasar mengidentifikasi informasi dalam teks cerita inspiratif. Saya membuat rencana dengan pendekatan saintifik dan model PJBL yang melibatkan peserta didik mencari informasi dan menggali sendiri informasi , membuat proyek serta mengkomunikasikan atau mempresentasikannya di depan kelas.

Masalahnya, untuk pembelajaran daring seperti ini tidak mungkin melaksanakan presentasi di depan kelas, yang ada hanyalah kotak elektronik yakni di depan laptop, komputer, atau smartphone.

Menyikapi hal seperti ini, seorang guru memang harus cerdas memilih strategi dan platform yang cocok untuk segala bentuk materi yang disajikan.

Nah untuk pembelajaran seperti yang saya paparkan di atas, saya memilih platform pembelajaran padlet sebagai mading digital yang dapat menampilkan beberapa jenis materi dalam satu kali pertemuan sekaligus.

Saya mulai membuka “mading digital kelas” saya yakni padlet, kemudian membuat judul yang cocok untuk materi yang akan saya sampaikan hari itu, tidak lupa saya “menghias” mading kesayangan kelas ini dengan latar yang sesuai dengan materi, untuk hal ini tentu saja harus sesuai juga dengan selera saya sebagai penyuka warna-warna pastel, pink, dan warna-warna cerah lainnya. Saya memilih latar suasana rumah yang hangat, atau tidak jarang saya memilih gambar marsmellow yang warna-warni dan lembut, pokoknya suka banget dengan pilihan warna-warni padlet ini ( perlu diketahui ini untuk padlet dengan type free ya hehe, apalagi yang berbayar, tentu saja akan lebih banyak pilihan tema, warna dan gambar latar yang menarik lainnya)

Saya lanjut berselancar menghias dinding padlet dengan memilik ikon, mengubah huruf, mengatur tampilan yang cocok, mengatur kolom komentar, dan mengaktifkan privasi serta penyaring kolom komentar.

Setelah puas dengan tampilan yang diinginkan, barulah beranjak ke maksud pokok pembuatan si padlet ini, yakni mengajak peserta didik bereksplorasi, interaksi, berkolaborasi dengan teman sekelasnya dalam mading digital ini, tentu saja dengan pengawasan kita sebagai fasilitator.

Saya mulai klik tanda plus di ujung bawah kanan padlet, maka muncul kotak materi yang akan kita suguhkan kepada siswa, dalam kotak materi ini kita bisa memasukan materi sesuka kita, per kotaknya bisa diisi materi berupa power point, link youtube, link browser, materi berbentuk word, rekaman suara, video dan lain-lain. Maka jadilah mading yang saya suguhkan terdiri dari lima kotak materi yakni link youtube struktur teks cerita inspiratif, file word contoh teks cerita inspiratif, power point struktur teks cerita inspiratif dan link materi tambahan dari browser serta gambar-gambar contoh cerita inspiratif, tidak lupa saya menambahkan voice/rekaman suara di ujung mading untuk feedback tugas akhir pembelajaran yang akan mereka kirim lewat padlet dan juga komentar refleksi pada materi yang ditampilkan.

Demikian eksplorasi kali ini, kita akan mencoba memaparkan pengalaman menggunakan mentimeter pada diary guru berikutnya, semoga bermanfaat untuk semuanya.