Reschedule Kejar Sukses Yang Tertunda

Pernahkah anda merasa galau? Khawatir, merasa ketakutan, atau merasa kurang, tapi entah apa itu, seolah anda juga bertanya-tanya sendiri, apa yang kurang? Padahal semuanya sudah anda lakukan, semua sudah berjalan sesuai dengan rencana.

Atau pernahkah Anda belum melaksanakan shalat? Hingga batas waktu atau kahir dari waktu shalat? bagaimana perasaan anda saat itu? Ya betul sekali, kita tidak akan tenang, berbagai perasaan muncul, gelisah, takut, tidak tenang, sehingga akhirnya apa pun yang kita lakukan tidak karuan karena kita merasa belum melaksanakan kewajiban kita kepada Allah, tetapi lain hal nya jika kita sudah melaksanakan nya, kita akan merasa tenang dan tenteram walaupun tidak dilakukan tepat waktu, apalagi jika kita melaksanakan nya tepat waktu atau awal waktu wah perasaan tenang dan tenteram.

Ternyata jika kita sudah melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan, kita akan merasa tenang.

Di Akhir tahun 2021, banyak evaluasi yang kita renungkan, mengevaluasi diri apa yang sudah dikerjakan dengan baik, apa yang belum kita kerjakan, dari perenungan atau evaluasi yang kita lakukan, kita atau hati kita sendiri tidak bisa dipungkiri, ada kepuasan batin ada juga kecewa dan kurang puas dengan apa yang kita lakukan.

Berbicara tentang kegiatan kita sehari-hari, pekerjaan kita sebagai guru, adalah pekerjaan yang mulia, maka kita harus menguatkan tekad dan niat kita untuk melaksanakan ibadah, mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Kita bisa mulai dengan mereschedule jadwal di tahun baru, semester baru dan semangat baru ini dengan jadwal yang baru atau jadwal yang sama, namun kita perbaharui dengan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.

Bangun lebih awal dari biasa, misalnya kita biasa bangun pukul 03.30 setiap pagi, nah kita coba kali ini kita jadwalkan bangun pukul 03.00 supaya lebih banyak waktu yang akan kita gunakan untuk keluarga.

Dini hari, pukul 03.00 banyak waktu kita bercengkrama dengan Allah, jangan lupa membaca hamdallah sebagai syukur kita kepada Allah, doa bangun tidur juga jangan ketinggalan kita ucapkan,

Shalat malam atau tahajjud yang kadang masih sering tertulis absen di catatan Malaikat Rakib, usahakan untuk selalu tertulis “hadir” atau “Izin” jika kita sedang berhalangan dengan tidak ketinggalan bangun malam, walau hanya membaca shalawat sebagai "setor muka” kita kepada sang pemilik hamba. Jangan sampai alfa atau tanpa keterangan berjejer bertengger manis di buku catatan kita.

Setelah puas bercengkrama dengan sang Khaliq, kitab isa melaksanakan rutinitas kita sebagai hamba yang dhoif, masih memerlukan keperluan dunia dan juga akhirat, jika kita mempunyai hobi menulis (terutama yang mempunyai tantangan menulis) bisa mulai hari dengan menulis agar pikiran kita masih fresh, dan ide-ide yang kemarin kita catat masih bertengger di otak kita.

Setelah menulis dan mungkin kita bisa menyiapkan materi atau perangkat untuk “bertempur” di kelas, baru kita melaksanakan shalat subuh, wirid harian,mengaji surat Al waqiah, Al Mulk, Arrahman, dan surat yang bias akita baca lain nya.

Menyiapkan sarapan, dan mungkin juga masakan untuk persediaan makan siang, bisa kita laksanakan pagi-pagi sekitar pukul 05.00 sampai 06.00. barulah kita bersiap untuk pergi berjihad ke sekolah.

Sehari-hari, bahkan seharian kita di sekolah, dengan demikian waktu kita tersita dan dihabiskan di sekolah, untuk itu gunakanlah waktu kita yang “luas tetapi sempit ini” artinya luas dan luang di sekolah, tetapi sangat sempit di dunia ini, untuk melkukan hal-hal yang positif, selain kegiatan duniawi, melaksanakn tugas kita di sekolah, gunakan waktu luang untuk shalat duha, tadarrus di sela-sela waktu, shalat berjamaan, mengikuti pengajian, atau kajian rutin, dan lain-lain.

Dengan sedikit mengubah kebiasaan dan reschedule ini semoga menambah kita lebih baik lagi dalam melaksanakan kegiatan kita sehari-hari.