Aisyah Nurlaela

Aisyah Nurlaela, guru Bahasa Indonesia di SMP Islam Islam Cendekia Cianjur. Hobi menulis digelutinya sejak di bangku sekolah hingga kini. Motto : ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Yuk, Semangat Taklukan Tantangan 365 Hari Menulis

Berawal dari postingan seorang teman di sebuah grup komunitas menulis, yang sebetulnya sih postingan ini bukan hanya satu atau dua kali dishare, sudah beberapa kali pula saya baca, dan bahkan pernah saya ikuti juga apa yang ia posting.

Kali ini postingan ini muncul Kembali dengan momen yang berbeda tentu saja, yakni momen tahun baru semangat baru, postingan tersebut sangat menarik dan tentu saja positif yakni mengajak semua penulis untuk mengikuti tantangan menulis tiap hari selama 365 hari, wooow membayangkan nya saja terasa jauh, menjalankan nya pun terasa berat, bagaimana tidak? Setiap hari kita harus memeras pikiran untuk mendatangkan ide tulisan, merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf untuk menjad sebuah tulisan yang “enak “dibaca dan bersaing dengan para senior yang tulisan nya sudah “ngaguluyur” bak jalan tol, licin bak mama lemon tumpah terinjak orang yang sedang lari “ngabelesat” bebas hambatan.

Nah saya? Menulis memang hobi, dan cukup rajin juga mengirim tulisan ke blog pribadi maupun blog “rereongan” alias blog bersama seperti blog yang mengajak tantangan ini, yakni blog gurusiana. Tapi jika dipikir-pikir, ditimang-timang, eh saya juga sebetulnya sudah pernah loh mengikuti challenge ini, dan menyelesaikan nya dalam dua bulan, yaa memang baru dua bulan dan berhak juga mendapatkan piagam, walu belum sampai ke piagam platinum atau piagam 365, waah jauh rasanya ke piagam yang saya sebutkan terakhir ini.

Namun semua tidak ada yang tak mungkin, nyatanya banyak nama-nama besar senior seperti Ibu Dr. Siti Rofiah, Ibu Casminih, Ibu Lili Priyani, wah penulis-penulis senior ini sudah istiqomah dalam menulis hingga mereka bisa menyelesaikan tantangan 365 hari dengan mulus bahkan hingga kini, setelah tamat pun mereka terus melanjutkan tantangan nya, Masya Allah.

Semangat bisa muncul dari mana saja, bisa muncul dari contoh yang saya paparkan di atas, yakni melihat contoh dari para senior, atau motivasi untuk mendapatkan pengakuan melalui piagam bergengsi dengan fasilitas atau kemudahan yang nanti akan didapat dengan memiliki piagam tersebut, nah yang lebih kuat adalah semangat dan motivasi dari dalam diri, apa pun hasil yang akan didapat, siapa pun yang memberi contoh, tetapi kalau tidak ada motivasi dari dalam diri, semua tidak akan terwujud.

Dorongan dari dalam diri memang sangat kuat, apa pun rintangan yang terjadi akan bisa dilewati, seperti yang saya alami sekarang ini, baru saja melewati tantangan menulis di tantangan hari ke-5 eh sudah ada gangguan yakni blog gurusiana tidak bisa dibuka, bahkan sampai tenggat waktu (deadline) yang sudah ditentukan yakni pukul 23.59, yah akhirnya artikel tidak bisa diposting dengan lancar. Menyerah? Tidaklah, kita anggap saja itu sebuah kerikil tajam yang bis akita singkirkan, masih ada hari ini untuk memperbaiki, walau memang harus remedi alias Kembali ke tantangan hari pertama, bahkan jika melihat para senior, mereka pernah remedi dan jatuh dari ketinggian hari ke 300an hampir mendekati 365, wow mereka tanpa putus asa mengulang Kembali.

Semangat menumpahkan ide lah yang menjadi dorongan kuat saya untuk terus mengikuti challenge ini, ya ide itu sebetulnya bisa lewat dan muncul secara tiba-tiba di kepala, bahkan sering berseliweran saat kita beraktivitas. Nah tangkap ide tersebut, catat dalam poin-poin penting untuk nanti kita kembangkan dalam sebuah tulisan utuh.

Betul tidak teman-teman? Jika ide dan topik itu sangat banyak, tinggal kemauan kita untuk “meramu” nya, dan “meracik” nya , serta “membumbui” nya dengan diksi-diksi yang apik sehingga menciptakan sebuah rasa legit seperti tulisan nya Bunda Casmi, atau renyah bak tulisan nya Bunda Queen Erni, adem nyeeees bak tulisan nya Bunda Vivi, ah kapan rasa itu hadir dalam tulisan saya yang masih hambar ini, tidak apalah, semua berproses, anggap saja saya sebagai Chef junior yang sedang belajar menjadi Chef professional, dengan rasa yang hambar ini, menjadi bekal untuk memperbaiki nya dengan tantangan selama 365 hari, slowly but sure, 365 hari adalah pembelajaran, latihan, tantangan yang sayang untuk kita lewatkan, mumpung masih awal tahun, tahun baru, semangat baru, ayo semangat teman-teman pejuang 365!

Terima kasih atas motivasi dari para senior, dan tak lupa kepada Pak Prawiro sang pemosting tantangan yang tak bosan-bosan posting ajakan dan tantangan ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post