Sabtu Sore cuaca mendung, awan hitam tebal, angin terasa dingin. Zahra memaksakan diri pulang ke rumah dengan jarak tempuh 2Km dengan mengendarai motor. Tiga menit dalam perjalanan gerimis datang, lambat laun bertambah kerap. Zahra berhenti sejenak menepi jalan motornya dipinggirkan untuk memakai jas hujan, dibukanya bagasi motor. Zahra berdiri di pinggiran rumah untuk memakai jas hujan. Jas hujan belum sempat dipakai tiba-tiba cras.... mobil melintas di depanya dan cipratan air menimpa wajah Zahra.

"Astagfirullah hal'adzim, hai turun" ujar zahra. Mobil itupun berhenti, dibukanya kaca jendela, ternyata seorang pemuda ganteng tertawa kecil meledek. " Hai..., makanya berhenti jangan sembarangan" ujar pemuda itu. Zahrapun marah, " Hai...antum tidak lihat, kalau aku sudah ada di pinggir jalan ini, punya mata gak?" Akhirnya pertengkaran kecilpun terjadi, pemuda itu tidak minta maaf sama sekali bahkan tambah meledek, Zahrapun marah tambah kesal, eeee....malah pemuda itu lanjut pergi begitu saja

Akhirnya Zahra melanjutkan perjalanan menuju ke rumah melawan hujan lebat. Sesampainya di rumah disambut ibunya. Seperti biasanya mengucapkan salam dan mencium tangan ibunya. "Nak, cepat mandi mau ada tamu" ujar ibunya. " Enjih Bu, siap laksanakan"jawab Zahra. Selesai mandi, Zahra dandan sangat cantik. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dengan ada ucapan salam, serentak Zahra menjawab salam dan menemui tamu tersebut. zahra membelalakan matanya,ternyata pemuda yang tadi ketemu di jalan. Ibunya meyambut dan mempersilakan pemuda itu duduk. Ini loh pemuda yang ibu ceritakan kemaren, namanya Firman Al Mubarok, calon suamimu nak!" " Hah, ibu yang benar saja, kenapa ibu gak nanya dulu sama aku?" Zahra tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa menolak ibunya. Firman malah senyum-senyum, perasaan Zahra campur aduk.