#tantanganGurusiana

#harike120

Berkah Ramadhan Anak Kembarku

Baru dapat menulis untuk memenuhi tantangan 365 hari di hari ke-120. Berusaha menyempatkan walau hanya beberapa paragraf sebagai bentuk komitmen diri pribadi agar selalu melaporkan tulisan. Seharian dengan berbagai aktivitas, sekalipun masih berlangsung PSBB di kotaku, tetapi urusan yang menjadi kewajibanku di sekolah mengharuskan berangkat menyelesaikan pekerjaan itu demi memenuhi hak anggota koperasi.

Seharian beraktivitas sampai sore menjelang menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Sambil menanti detik-detik pengumuman kelulusan kedua anak kembarku pada jalur USMI Sekolah Vokasi IPB Kampus Sukabumi. Menyadari akan kemampuannya, tentu saja harus berstrategi agar dapaty lolos Perguruan Tinggi Negeri dengan Program Studi sesuai keinginannya. Sebagai antisipasi sudah terdaftar di PTS di Malang dan Yogyakarta dengan Program Studi yang sama sesuai keinginannya masing-masing, walaupun pembayaran baru setengahnya. Tetapi jika tidak dilanjutkan karena masuk PTN hanya dapat kembali 25%, sedangkan yang satu lagi tak dapat kembali sama sekali. Demi masa depan pendidikan mereka, kuikhlaskan apa yang sudah dikeluarkan apalagi Perguruan Tinggi yang berafiliasi organisasi Islam, sebagai amal ibadah untuk kemajuan lembaga pendidikan tersebut.

Si anak kembar yang sudah tak sabar menanti pengumuman sejak sore dengan jadwal semula pukul 17.00. Ternyata begitu dibuka aplikasinya, diundur sampai pukul 19.00. Saat bersantap makan ba’da sholat magrib, tiba-tiba Ade berteriak....”wah...teman saya sudah lolos”. Sontak saja semua fokus melihat aplikasi pengumuman. Dan ternyata, Ade Aditya Rahim Fauzi mendapat pernyataan “Selamat anda lulus seleksi Pendaftaran Mahasiswa Baru IPB Tahun Akademik 2020/2021 Jalur USMI...”

Alhamdulillah...kupeluk dia, kuucapkan selamat...lolos walaupun pilihan kedua. Kami menanti seorang lagi, si Aa masih sibuk mencari aplikasinya untuk membuka pengumuman itu. Sambil menanti aku melanjutkan santap makan yang masih tersisa di piring. “Eh......Aa juga lolos!” teriak si Aa Aditya Rahman Fauzan. Ya, Allah Alhamdulillah, keduanya lolos masuk sekolah Vokasi IPB, jalur yang sama dengan kakak sulungnya, Teh Asti walau beda Program Studi. Tak satu pun di antara mereka yang berminat masuk LPTK, UPI kampus kebanggannku, tak ada generasi untuk menjadi guru, mereka memilih sendiri Program Studi yang diinginkan. Tapi tak mengapa, apapun pilihan pendidikannya, sangat berharap berguna dan berkah untuk bekal hidupnya kelak. Berkah Ramadhan di saat pandemi COVID 19, memberikan hikmah luar biasa. Di saat kelulusannya tak dirayakan, Ujian Nasional ditiadakan, beragam rencana yang telah disusun untuk merayakan kelulusan bersama sahabat-sahabatnya pupus sudah. Tak mengapa, semoga tergantikan dengan hikmah yang berlipat ganda faedahnya bagi masa depan.

Dengan kampus yang sama, di kota yang sama, semoga kalian berdua hidup saling mengisi, saling melengkapi mengembara di kota lain jauh dari orang tua. Hidup merantau sebagai upaya belajar mandiri, melatih mental sikap dan perilaku agar bertanggung jawab terhadap hidup dan kehidupan dirinya. Bertanggung jawab terhadap amanah, kepercayaan yang diberikan. Agar senantiasa mampu menjaga diri, menjaga iman islamnya, menjaga keselamatan dan kehormatan diri. Hanya bisa kutitipkan pada Sang Khalik Allah SWT, semoga senantiasa diberi perlindungan dimana pun dan kapan pun juga.

Kobar, 18052020