Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kedatangan Buku Kedua di Masa WFH

Kedatangan Buku Kedua di Masa WFH

#tantanganGurusiana

#harike137

Kedatangan Buku Kedua di Masa WFH

Pada mulanya hanya jadi penikmat tulisan para penulis hebat di grup Mediaguru Indonesia. Sekilas terbaca judul-judul tulisan yang beranekaragam jenisnya, ada opini, cerpen, best practice, kolom, puisi, pantun, dan terakhir ini ada kategori cerita anak. Bukan hanya tulisan, tapi banyak gurusianer yang posting aktivitasnya terutama berkaitan dengan kegiatan literasi yang dimotori tim mediaguru. Seperti Temu Guru Penulis Indonesia, kegiatan diklat Sagusabu, kelas editor, bahkan makin berkembang dengan membuka kelas Sasisabu, yaitu kelas menulis khusus untuk siswa, juga kelas bimbingan menulis PTK/PTS yang dapat diubah menjadi buku ber-ISBN.

Dengan pengamatan sekilas, terbersit dalam fikiranku. “Apakah saya bisa menulis seperti mereka? Apakah ada rasa percaya diri, jika tulisanku diposting seperti mereka?” Kucoba memberanikan diri untuk menulis, pengalaman pribadi dalam mengembangkan literasi di sekolah, tapi ditulis langsung di beranda grup FB MGI. Ada diantaranya yang memberikan komentar, “kenapa tidak ditulis di blog Gurusiana? Baru link tulisan dicopy paste di beranda grup FB MGI?” Baru tersadar, ternyata penempatan tulisan yang kurang tepat.

Pada saat yang bersamaan CEO seringkali menuliskan tantangan menulis setiap hari, tulisan-tulisannya yang selalu bikin penasaran dan menghipnotis pembacanya untuk melihat link tulisan di gurusiana. Dan itu kulakukan juga, merasa termotivasi untuk memulai tantangan gurusiana, menulis setiap hari walau terlambat “start”, 6 hari dari gurusianer lainnya.

Sempat bingung buku apa yang mesti ditulis, dengan tantangan menulis setiap hari tentu tema dan jenis tulisan harus berbeda. Hanya sekedar memenuhi tantangan itu, yang kutulis masih berupa cerita pengalaman pribadi tentang apa yang kulakukan pada hari itu. Makin terpacu adrenalin menulis, saat ada lomba menulis artikel yang disponsori oleh Indosat. Untuk lomba ini syaratnya sangat mudah, asal memiliki kartu mediaguru dan kartu HP dari Indosat. Syarat tersebut sudah ada, tinggal kemauan untuk menulis sesuai tema.

Step by step kuikuti langkah-langkah lomba menulis artikel, serta diposting baik di blog Gurusiana maupun grup FB MGI. Ternyata naskah tulisanku lolos seleksi dan berhak untuk diterbitkan menjadi sebuah buku antologi bersama dengan 52 orang Gurusianer lainnya. Dengan lolosnya artikel pertama dalam lomba menulis, makin memacu dan memicu semangat untuk terus menulis tanpa jeda sekali pun. Kala gurusiner lain pernah terjun bebas, hingga harus remidi kembali ke titik nol. Saya berusaha, sesibuk apapun, ada atau tidak ada ide paksakan untuk terus menulis selama deadline setiap hari belum ditutup.

Motivasi untuk menulis terus digelorakan CEO Mediaguru dan timnya, dengan rencana lomba menulis artikel setiap bulannya, dengan tema tulisan yang berbeda. Dengan batas waktu dan persyaratan yang telah ditentukan kembali kutulis artikel dengan tema “Merdeka Belajar”. Konsep yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan atas inisiatif Mendikbud, Nadiem Makarim. Maka sesuai pemahamanku tentang Merdeka Belajar, kucoba merangkai kata demi kata hingga menjadi sebuah tulisan yang utuh dengan batas maksimal tulisan yang dipersyaratkan. Karena pengalaman dalam proaes pembelajaran seringkali berkaitan dengan inovasi pembelajaran, adanya kebebasan untuk membelajarkan peserta didik dengan multimodel, multimedia, multisumber, dan multievaluasi, termasuk ruang belajar yang tidak hanya dibatasi dengan empat dinding ruang kelas. Implementasi Merdeka Belajar yang dirasakan sudah diaplikasikan sejak pemberlakuan kurikulum 1994, saat pertama kali berprofesi sebagai guru, hingga kini dengan empat kali perubahan kurikulum dari kurikulum 1994, 2004, 2006, dan 2013 beserta edisi revisinya 2017.

Tulisan kedua di lomba artikel bulan Maret ini pun berhasil lolos, dengan judul “Merdeka Belajar, Bebas Berinovasi”. Turut hadir di deretan judul dari 100 penulis gurusianer lainnya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, sejak dipublikasikan masuk nominasi penulis antologi Buku “Merdeka Belajar” hingga penerbitan dan percetakkan. Maka hari ini di sore hari, kurir pengantar paket datang mengantarkan kiriman buku dari tim Mediaguru. Awalnya kaget, kok paketnya tebal sekali. Jangan-jangan buku yang diikirim melebihi jumlah yang dipesan. Tetapi setelah dibuka bungkusnya, benar sesuai dengan jumlah yang kupesan. Bisa tebal karena memang jumlah halaman buku ini sangat tebal.

Terima kasih. Buku kedua lomba menulis artikel kini sudah di tangan. Walaupun belum tahu, buku sebanyak itu mau ditawarkan kepada siapa. Yang ada di fikiranku, sementara hanya sebagai dokumentasi pribadi saja. Kalaupun ada teman yang membutuhkan, baru kujual sesuai dengan harga yang ditetapkan bersama penulis lainnya. Merasa masih kurang percaya diri untuk menjual buku pada orang lain, karena selama ini buku yang berhasil kuterbitkan hanya sebagai dokumentasi pribadi dan cinderamata atau tukar buku dengan teman guru penulis lainnya.

Kobaf, 04062020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post