#tantanganGurusiana

#harike53

Kiat Sehat Ala Prof.DR.Ing.Wardiman Djojonegoro

Perjalanan kami dari Jakarta menuju Negara Belanda menggunakan pesawat Emirates, dilalui dengan dua kali penerbangan. Penerbangan pertama dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Dubai, waktu tempuh sekitar enam jam setengah. Transit di Dubai selama tiga jam, menunggu jadwal penerbangan langsung ke Bandara Schiphol Amsterdam.

Suatu kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa, saat petualangan ke Negeri Kincir Angin didampingi oleh Prof. Wardiman. Beliau nampak sehat dan masih bersemangat mengikuti berbagai aktivitas perjalanan luar negeri, sekalipun usianya waktu itu sudah menginjak 82 tahun. Hampir setiap tahun melakukan perjalanan luar negeri termasuk ke Belanda, karena aktivitasnya dalam bidang pendidikan. Apalagi beliau merupakan alumni Universitas Teknik dalam Program Doktoral di Delft Belanda tahun 1985, ibaratnya sebagai negara kedua setelah Indonesia. Keikutsertaannya mendampingi kami pun sekaligus adanya kepentingan dengan beberapa perguruan tinggi di wilayah Belanda. Sehingga kebersamaan kami di sana hanya empat hari, yaitu kegiatan di Windesheim University dengan tempat penginapan kami di Hotel Campanile, kota Zwolle wilayah provinsi Overijseel.

Sangat salut dengan tingginya semangat beraktivitas, ke mana pun beliau pergi masih mampu melakukan perjalanan seorang diri tanpa didampingi oleh siapa pun. Jika dibandingkan dengan orang lain seusianya, jangankan bepergian seorang diri sampai ke luar negeri, melakukan hal-hal sederhana kebutuhan pribadi sehari-hari pun sudah banyak dibantu oleh orang lain.

Di sela-sela perjalanan sejak pertemuan pertama di Hotel Swissbell Pondok Indah Jakarta sampai ke Negara Belanda, Pak Wardiman menceritakan kiat-kiatnya hidup sehat. Untuk menjaga kesehatan fisiknya, beliau selalu menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan manajemen pola hidup, makanan, kesehatan, aktivitas, jejaring, berupaya belajar terus, serta manajemen stres.

Untuk menjaga kesehatan badan dilakukan dengan berolah raga dan mengonsumsi makanan sehat, bergizi, serta menjaga keseimbangan asupan kalori, terutama buah-buahan dan sayuran. Sejak kecil beliau menggemari olah raga, yang ditekuninya adalah olah raga hoki (hockey), yang jarang dilakukan oleh teman-teman seusianya. Dengan ketekunannya bermain hoki, bersama dengan timnya mewakili Kontingen Jawa Timur ke ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-2 di Jakarta tahun 1950, dan PON ke-3 di Medan tahun 1953. Bukan hanya hoki jenis olah raga yang beliau gemari. Sepanjang hidupnya pernah mengikuti kegiatan lomba lari marathon baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar begeri sebanyak 15 kali. Hobi lainnya adalah naik gunung, Puncak Jayawijaya di Papua dan Gunung Fuji di Jepang pernah ditaklukannya. Hingga kini beliau masih suka berolah raga, terutama olah raga Tai Chi.

Walaupun usia senja dengan rambut tak hitam lagi, tetapi badannya masih tegap, serta masih kuat berjalan kaki dengan tentengan tas yang cukup besar. Ketika turun dari pesawat Emirates di Dubai, merasa kelelahan selama enam jam lebih duduk di pesawat, dengan langkah gontai kami berjalan kaki menuju ruang tunggu bandara Dubai, tetapi beliau nampak bersemangat. Rasa malu tak terhingga, saat beliau mempersilahkan saya duduk di kursi karena kurangnya ketersediaan kursi di kereta bandara dari ruang tunggu kedatangan menuju ruang tunggu keberangkatan. Tak nampak kelelahan dari raut wajahnya, berbeda dengan kami yang usianya jauh lebih muda tapi kekuatan fisiknya kalah dengan beliau.

Pelajaran berharga selama perjalanan menuju Belanda dengan Prof. Wardiman yang selalu berkativitas dengan semangat, menjaga kesehatan fisiknya dengan olah raga dan olah otak, selalu belajar tanpa henti, long life education menjadi prinsip hidupnya. Semoga bisa meneladani pola hidup beliau yang selalu sehat, segar bugar di usia senja. Terima kasih Prof...sudah menginspirasi.

Kobar, 12032020