#tantanganGurusiana

#harike98

Kreasi di Masa Learning from Home

Memasuki minggu ke-6 masa Learning from Home (LfH), anak-anak sudah mulai jenuh dirumahkan. Walaupun awalnya mereka senang tidak pergi ke sekolah, hanya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Tetapi kemudian banyak kontroversi dengan pemberian tugas mandiri, tentu saja rasional dalam memberikan tugas diperhitungkan juga dengan waktu dan kedalaman materi yang diberikan. Untuk menyiasati kejenuhan dalam mengerjakan tugas, diarahkan pula agar mereka menyimak tayangan edukasi dari TVRI sesuai jenjangnya. Namun itu pun waktunya hanya 1,5 jam ditambah latihan soal atau pertanyaan sesuai dengan materi tayangan. Anak-anak diwajibkan untuk menyimak dan mengerjakannya, hasil pekerjaan dapat dilaporkan setiap hari atau seminggu sekali asalkan semua pertanyaannya dikerjakan untuk pekan itu.

Sebagai wali kelas selain memantau mereka dalam kegiatan belajar di rumah, juga selalu memberikan motivasi agar mengisi waktu luang dengan berkreasi sesuai dengan hobbi dan bakat mereka. Diberi kebebasan apa saja yang ingin dikerjakan tetapi bernilai positif, semua anak harus membuat karyanya. Karena setiap anak memiliki potensi, bakat, minat dan hobbi yang berbeda. Maka selalu diberikan semangat, bahwa setiap orang senantiasa memiliki potensi, tinggal perlu digali dan membutuhkan rasa keberanian serta kepercayaan diri untuk menunjukkan bakat dan minatnya.

Selama ini yang diketahui di kelas hanya beberapa saja anak-anak yang menonjol dalam menunjukkan keberanian dan kepercayaan dirinya. Baik melalui gaya bicara, tugas-tugas yang dikerjakan, presentasi kelompok, maupun dalam mengungkapkan ide atau gagasannya. Ternyata yang dianggap pendiam di kelas, hanya bicara jika ditanya, ibarat gong yang dapat berbunyi jika dipukul. Tak bosan-bosannya selalu memotivasi mereka, agar tumbuh rasa percaya diri. Sekecil apapun potensi, bakat, kesenangan atau hobbi yang dimiliki harus berusaha untuk digali dan ditunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan.

Masa-masa dirumahkan pun secara rutin selalu diingatkan untuk mengisi waktu dengan aktivitas yang positif, teruslah bersemangat untuk mengembangkan diri, sayangi waktu jangan dibiarkan berlalu begitu saja. Sehingga, anak-anak satu persatu menunjukkan hasil karyanya. Ada yang membuat prakarya dari barang-barang bekas, membuat mural/grafitti di dinding kamarnya, praktik membuat kue, menulis novel yang langsung menulisnya di aplikasi wattpad, membuat video yang menggambarkan kerinduannya pada suasana sekolah, menggambar anime, photoraphy, bahkan bengkel motor dengan pengecatan motornya. Walaupun komunikasi yang dapat dilakukan melalui whatsapp baik dengan siswa maupun dengan orang tuanya, agar senantiasa mengawasi aktivitas anak-anaknya selama dirumahkan.

Dengan memasuki bulan Ramadhan aktivitas mereka diarahkan juga untuk mengisi hari-harinya dengan amalan-amalan ibadah, selain menjalankan ibadah puasa juga supaya diperbanyak tadarus membaca ayat suci Al Qur’an. Minimal dalam satu bulan dapat khatam Qur’an. Maka setiap ba’da sholat fardhu diusahakan untuk tadarus. Untuk mengarahkan kegiatan di bulan Ramadhan, disiapkan contoh jurnal kegiatan harian supaya setiap aktivitas sehari-hari dituliskan dengan jelas. Setidaknya kegiatan mereka dapat terarah dan termotivasi untuk selalu mengembangkan dirinya.

Kobar, 26042020