Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masa Karantina

Masa Karantina

#tantanganGurusiana

#harike79

Masa Karantina

Chek in kamar hotel sesuai waktu yang telah ditentukan, sekitar pukul 13.00 tiba di hotel Pesona Bamboo. Dalam satu kamar disediakan untuk empat orang. Bersyukur teman satu kamar ketiganya sangat baik, dan satu diantaranya masih satu kota guru SD. Sedangkan yang lainnya guru SMP dari Kabupaten Bandung dan guru SD dari Bekasi. Serasa memiliki keluarga baru, kami berempat saling tukar pikiran dan pengalaman. Termasuk tentang materi dan aspek penilaian dalam kompetisi ini. Karena bagi kami kompetisi merupakan upaya mengenal kompetensi diri dan saling berbagi dengan orang lain, yang mewakili kota dan kabupaten masing-masing. Masalah menang atau tidak sudah ada yang mengatur, dan tentu saja setiap peserta juga memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Walaupun memang akhirnya akan terpilih salah satu yang terbaik dari seluruh peserta untuk mewakili provinsi ke tingkat kementrian pendidikan.

Setelah upacara pembukaan acara Seleksi Guru PPKn jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan Guru Berdedikasi, dilanjutkan dengan tes tertulis dengan materi khusus Konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ideologi Pancasila. Soal-soal yang disajikan dalam tes tulis ini, merupakan soal pengetahuan, pemahaman dan analisis. Tanpa hafal isi dari UUD NRI Tahun 1945, maka tak bisa menganalisis soal yang lainnya. Ternyata untuk soal konstitusi, sebagian besar teksbook, hafalan pasal-pasal dan ayat yang terkandung dalam UUD NRI Tahun 1945 itu. Alhamdulillah hampir sebulan waktu yang tersedia sebelumnya digunakan untuk mengahafalkan ayat-ayat dan pasal-pasal seluruh isi dari UUD NRI Tahun 1945, sehingga diberikan kemudahan dalam mengerjakan soal-soal.

Keesokan harinya kami bersiap-siap untuk melaksanakan aspek penilaian lainnya, yaitu dengan menuliskan deskripsi Evaluasi Diri. Walaupun sebulan sebelumnya aspek Evaluasi Diri ini sudah dimasukan dalam berkas persyaratan administrasi yang ditik rapi dan dijilid, tetapi kemudian diinstruksikan untuk ditulis kembali dalam bentuk tulis tangan dan diberi waktu selama 2 jam. Dalam evaluasi diri ini dideskripsikan tentang komitmen pribadi dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan pembelajaran penanaman kesadaran berkonstitusi di sekolah dan di masyarakat. Hal lainnya dijelaskan pula tentang sikap dan prilaku untuk membangun kesadaran hukum, kesadaran berkonstitusi, dan menjaga kerukunan kehidupan sosial di sekolah dan di masyarakat. Terakhir, harus dideskripsikan tentang usaha-usaha untuk menjalani proses profesionalisasi sebagai guru dalam upaya mengikuti perkembangan hukum dan kesadaran berkonstitusi di indonesia, serta karya nyata yang diakui orang lain dan membanggakan.

Aspek penilaian berikutnya yang harus dilalui adalah sesi wawancara, tim penilai terdiri dari 3 orang. Ketiga orang tersebut adalah Prof. DR. Sapriya, M.Ed, guru besar Prodi PPKn UPI Bandung, Drs. Yayan Iryana, MPd salah seorang Kepala Sekolah di Kota Bandung yang pernah meraih juara 1 Grand Final Anugerah Konstitusi beberapa tahun sebelumnya, dan DR.Toto Dianto, M.Pd, seorang guru PPKn di Kuningan yang tahun kemarinnya meraih juara 1 Grand Final Anugerah Konstitusi. Saya sudah mengenal baik dengan ketiga orang tim penilai tersebut, mereka adalah guru dan sahabat saya saat kuliah. Tetapi dalam ajang kompetisi ini berusaha profesional, harus objektif karena juga harus dapat dipertanggungjawabkan bukan hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga kepada Allah SWT, dan pemerintah.

Masa karantina di hari ketiga, mengikuti penilaian presentasi Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat, dan sudah disertakan pada saat pemberkasan syarat administrasi. Karya tulis yang disampaikan pada sesi presentasi ini berjudul “Mengembangkan Kesadaran Berkonstitusi melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Kepatuhan Terhadap Hukum di Kelas IX-K SMP Negeri 5 Tasikmalaya”. Presentasi dilakukan di hadapan dewan juri yang sama dengan sesi wawancara, pada hari sebelumnya. Setiap peserta disediakan waktu 10 menit presentasi dan 20 menit sesi tanya jawab berkaitan dengan karya tulis yang telah disampaikan.

Teknik presentasi yang dilakukan adalah setiap peserta yang mendapat giliran presentasi duduk di tempat yang telah ditentukan berhadapan dengan ketiga orang dewan juri. Sementara peserta lainnya duduk di luar ruangan menanti giliran dengan cara diundi oleh peserta yang telah presentasi. Beruntung bagi yang sudah presentasi, lebih tenang tinggal istirahat da menunggu saja. Sementara peserta lainnya yang belum mendapat giliran, dihantui perasaan was-was dan tidak tenang. Jumlah peserta untuk jenjang SMP hanya ada delapan orang, waktu yang diperlukan untuk sesi presentasi ini hanya sampai waktu ashar, diselingi istirahat. Sementara jenjang lainnya karena banyak, bisa dilaksanakan sampai malam hari.

Hari keempat seluruh aspek penilaian Seleksi Guru PPKn Berprestasi Penerima Anugerah Konstitusi telah dilaksanakan. Tinggal menunggu upacara penutupan dan pengumuman kejuaraan, yang dilaksanakan pukul 10.00 pagi. Sebelum acara dimulai sengaja saya bersama ketiga teman sekamar masuk aula lebih awal, sekedar untuk photo bersama. Ternyata di ruangan itu sudah berjejer piala-piala penghargaan berbentuk kotak terbuat dari kaca yang di dalamnya ada kujang sebagai lambang Jawa Barat yang akan diberikan kepada para juara. Dalam hati, mengatakan “semoga di antara piala ini ada yang bisa saya bawa pulang”.

Maka agenda pagi hari diisi dengan materi Penulisan Best Practice dan Refleksi atas kegiatan penilaian yang telah dilakukan. Kesempatan ini sangat menarik karena mendapat ilmu dan tambahan wawasan tentang teknik penulisan best practice yang dapat dilakukan oleh guru, sebagai pengalaman pembelajaran terbaiknya.

Acara penutupan dimulai, para pejabat dari Dinas Pendidikan mulai berdatangan termasuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Acara demi acara dilalui di bawah pengatur acara. Tiba giliran pengumuman kejuaraan, yang diawali dari pemenang 3 tiap jenjang, kemudian pemenang 2, dan terakhir pemenang 1. Rasa kaget ketika namaku dipanggil sebagai pemenang 1. Alhamdulillah, kubersyukur mendapat kesempatan untuk kembali menimba ilmu di tingkat kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berharap dapat membawa nama baik untuk Jabar Kahiji, Jabar Juara.

Bersambung....

Kobar, 07042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren! Pengalaman menjadi guru berprestasi memang luar biasa. Tidak semua orang bisa menjalaninya.

08 Apr
Balas

Sekedar mengisi tulisan bu....bisanya cerita pengalaman, masih kesulitan cerita fiksi, harus belajar duku pada bu Teti

08 Apr

Sekedar mengisi tulisan bu....bisanya cerita pengalaman, masih kesulitan cerita fiksi, harus belajar duku pada bu Teti

08 Apr



search

New Post