Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengabdi dengan Cinta dalam Menggapai Asa

Mengabdi dengan Cinta dalam Menggapai Asa

#tantanganGurusiana\

#harike46

Mengabdi dengan Cinta dalam Menggapai Asa

Kurang dari setengah perjalanan lagi pengabdian sebagai guru menuju purna bakti. Namun apa yang kujalani lebih dari separuh waktu dalam dunia pendidikan belumlah cukup, masih kucari apa yang bisa kupersembahkan untuk bangsa dan negriku tercinta, terutama bagi daerah di mana selama ini kubernanung. Selama lebih dari 25 tahun sebagai abdi negara, liku-liku perjalanan karier dalam mengembangkan kompetensi diri baik secara rutinitas di sekolah tempat bertugas menjalankan tugas pokok sebagai guru, serta aktivitas lain dalam upaya pengembangan diri melalui organisasi profesi, pendidikan dan pelatihan maupun ajang kompetisi guru.

Untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru, tentu saja tidak hanya menunggu program workshop yang diselenggarakan oleh sekolah, organisasi profesi semacam MGMP, ataupun pemerintah, namun berusaha mencari ilmu dan wawasan walaupun harus berbayar. Setiap kesempatan pengembangan diri yang memenuhi syarat dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk kesempatan mengasah kompetensi diri melalui kompetisi guru. Lomba guru yang pertama kali diikuti adalah Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran tingkat nasional tahun 2001, walaupun tak meraih kejuaraan tapi kesan pertama masuk ke tingkat nasional pengalaman luar biasa. Apalagi saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang dipusatkan di istana negara, sehingga bertemulah dengan Presiden Megawati Soekarno Putri waktu itu.

Beberapa tahun disibukkan dengan merawat si kembar buah hatiku sampai usia enam tahun, kembali kukirimkan naskah karya tulis kepada panitia LKG tingkat nasional tahun 2007. Kesempatan meraih kejuaraan terbuka lebar, karena yang semula kejuaraan hanya per jenjang mulai dari guru jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB, kini untuk jenjang SMP dan SMA/SMK dibagi kelompok mata pelajaran, yaitu MIPA (Matematika, IPA, TIK), IPS (PPKn dan IPS), dan lainnya (PAI, Penjas, Seni Budaya, Mulok). Saat diumumkan di stasiun TVRI, namaku disebut sebagai juara ke-2 kelompok IPS jenjang SMP. Pertama kali meraih kejuaraan dalam kompetisi guru tingkat nasional.

Setiap kesempatan kompetisi guru terus kuikuti, direktorat pembinaan SMP kementrian pendidikan menyelenggarakan Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran tahun 2009. Jenis lomba yang hampir sama dengan LKG, hanya lebih fokus pada masalah inovasi dan media pembelajaran. Kembali kukirimkan naskah KTI tentang Video Pembelajaran Simulasi Sidang Pengadilan, namun hanya sebagai finalis saja tanpa meraih kejuaraan. Pada tahun ini pula kuikuti Lomba Guru Berprestasi yang dimulai dari tingkat kota sebagai juara 1, kemudian mewakili kota ke tingkat provinsi. Namun tak dapat berlanjut ke tingkat nasional, karena hanya menempati juara 2. Tahun berikutnya, berinovasi kembali dengan menyusun KTI penggunaan VCD kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum. Begitu ada informasi lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran, naskah ini kukirimkan. Nasib baik berpihak kepadaku, dapat undangan sebagai finalis untuk mempresentasikan naskah KTI di hadapan dewan juri dan dinyatakan sebagai juara ke-2 untuk kategori mata pelajaran PKn.

Naskah KTI diikutsertakan lagi di ajang LKG tingkat nasional tahun 2014. Setelah seleksi naskah, undangan sebagai finalis kembali diterima. LKG saat ini cukup ketat, ternyata dari tiap jenjang SMP hanya ada 16 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kategori guru SMP sain dan guru SMP nonsain. Pengumuman kejuaraan dilaksanakan di kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bahagia luar biasa saat namaku disebut sebagai juara 1 jenjang SMP kategori Nonsain mendapat kesempatan berjabat tangan dengan Mendikbud Anies Baswedan. Apalagi puncak acara HGN dilaksanakan di GBK yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dan beberapa jajaran menteri kabinet kerja.Tambahan reward dari pemerintah disampaikan oleh Mendikbud di panggung kebesaran HGN di tengah-tengah ribuan guru se-Indonesia.

Puncak keberhasilan yang kuraih di tahun 2016, dua jenis lomba diikuti yaitu Lomba Guru PPKn Berkonstitusi atau dikenal dengan Anugerah Konstitusi (AK) dan Lomba Inovasi pembelajaran (Inobel). Untuk Lomba AK pelaksanaannya bertingkat mulai dari tingkat kota, provinsi, kementrian pendidikan dan kebudayaan dan puncaknya grandfinal di Mahkamah Konstitusi. Perjuangan melelahkan di ajang Anugerah Konstitusi berbuah manis, di tingkat provinsi mendapat juara 1 sekaligus mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional di Kemendikbud dengan meraih juara 2 juga mewakili Kemdikbud untuk kegiatan puncak grandfinal AK ke tingkat Mahkamah Konstitusi berkompetisi dengan perwakilan dari Kemenag yaitu peserta dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Hasil grandfinal di MK alhamdulilah dinyatakan sebegai pemenang 1 penerima Anugerah Konstitusi (Konstitusi Award), yang diberikan oleh Yang Mulia Ketua MK, Prof. DR. Arief Hidayat, SH, MS.

Sedangkan lomba Inobel, penyelenggaranya adalah Kesharlindung Kemdikbud dengan pelaksanaannya langsung kirim naskah ke panitia namun juga melalui tiga tahap. Tahap pertama seleksi naskah, untuk menilai sistematika, isi maupun tingkat similarity dan sitasi. Jika memenuhi syarat dan tingkat flagiasmenya dapat ditolerir, maka lolos ke tahap kedua untuk mengikuti kegiatan Workshop Inovasi Pembelajaran, dengan kuota peserta dari jenjang SMP terdapat 240 orang untuk semua mata pelajaran. Tahap ini adalah tahap revisi naskah disesuaikan dengan gaya selingkung Kemdikbud juga untuk memperbaiki agar tingkat flagiarismenya berkurang. Hasil revisi naskah saat itu juga dikumpulkan dalam bentuk softfile untuk diseleksi kembali. Selanjutnya tahap ketiga, pemanggilan finalis Inobel sebanyak 34 orang peserta untuk mempresentasikan naskah hasil perbaikan dan pameran display hasil harya inovasi di hadapan 5 orang dewan juri dari berbagai perguruan tinggi. Perjuangan setiap tahap kegiatan inobel ini pun dapat dilalui, dan dewan juri menyatakan bahwa karya inovasi pembelajaran yang dibuat tentang Pembelajaran PPKn berbasis Proyek dengan program aplikasi ulead terhadap pemahaman dampak globalisasi berhasil meraih juara kesatu. Bahagia luar biasa, hasil kerja keras dalam waktu 6 (enam) bulan dengan berbagai tahapan kedua jenis lomba ini mendapat apresiasi dari pemerintah. Reward berupa 3 buah laptop, uang tunai hasil kejuaraan, perjalanan luar negeri ke Negara Belanda dengan kegiatan shortcourse selama 14 hari sebagai reward dari lomba Inobel, serta perjalanan ibadah umrah yang diperoleh dari lomba AK sebagai penghargaan dari Gubernur Jawa Barat. Bersyukur tak henti-hentinya, Allah sangat mengapreasiasi dan mengabulkan do’a-do’a yang kupanjatkan. “Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kita dustakan”. Subhanallah....

Berdasarkan beberapa prestasi yang telah diraih, tak kusangka ternyata menjadi referensi hingga termasuk salah satu nominasi peraih penghargaan dari Presiden Republik Indonesia yaitu Satyalancana Pendidikan tahun 2018, diberikan kepada guru-guru yang dinilai berdedikasi dan berprestasi luar biasa. Sebenarnya kusadari apa yang diraih dan dilakukan belumlah luar biasa, dibandingkan rekan-rekan guru lain yang mengabdi di berbagai penjuru wilayah apalagi yang termasuk daerah terpencil, terluar, dan terdalam atau 3T dengan pengabdian yang tulus diantara segala keterbatasannya. Tetapi itulah takdir Allah yang memberikan rejeki dan anugerah dari jalan yang tak disangka-sangka.

Sekalipun sejak tahun 2016 tak mengikuti lagi kompetisi guru sejenis karena dengan berbagai ketentuannya tidak diperkenankan lagi untuk diikuti, tetapi rasa penasaran untuk selalu berpartisipasi dalam kegiatan guru-guru sepanjang memenuhi syarat sebagai peserta kuikuti misalnya berupa kegiatan diseminasi literasi dan seminar pendidikan nasional. Ternyata berdasarkan seleksi administrasi berhasil juga lolos untuk mempresentasikan di hadapan para penilai maupun reken-rekan guru sesama peserta dari seluruh Indonesia.

Puncak anugerah yang kuperoleh, salah satu badan pemerintah dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-74 tahun 2019 melakukan seleksi untuk peraih Apresiasi Prestasi Pancasila bagi warganegara Indonesia yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Sebanyak 74 insan Indonesia yang terpilih dari berbagai kategori Sains dan inovasi, seni dan olahraga, serta enterpreneur dan humaniora, terdapat 4 orang guru diantara mereka yang terpilih, dan salah satu guru yang termasuk di dalamnya secara mengejutkan diriku sendiri, sekalipun proses yang dilalui juga begitu sangat cepat dan tidak menyangka Allah SWT kembali memberikan anugerah yang tak disangka-sangka.

Keberhasilan yang diraih, tentu saja tidak datang dengan tiba-tiba. Semua dilakukan dengan perjuangan dan do’a. Prestasi dan penghargaan hanyalah berupa dampak dari apa yang kita kerjakan dan kita panjatkan dalam doa.

Beberapa hal yang mungkin bisa memberikan inspirasi atau motivasi dalam berkarya bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan berniat untuk melaksanakan ibadah dalam mencari ridha Allah, disertai niat pula untuk mengabdi kepada bangsa dan negara melalui profesi yang kita jalani. Berupaya untuk melaksanakan semua tugas, tanggung jawab, maupun kewajiban yang diamanatkan dengan sungguh-sungguh. Dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki untuk terus belajar, dan berinovasi, berkreasi terutama yang berkaitan dengan tugas sebagai guru berkenaan model, media, metode serta sistem penilaian dengan melibatkan seluruh aspek peserta didik yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dokumentasikan dalam bentuk video atau photo setiap aktivitas pembelajaran yang dianggap unggulan dan berhasil meningkatkan kompetensi peserta didik. Berusaha menambah wawasan dan pengetahuan dalam berbagai bidang dengan mencari informasi melalui membaca buku, browsing internet, menonton berita, berdiskusi dalam forum-forum ilmiah, kegiatan workshop baik berbayar atau pun tidak. Untuk informasi lomba-lomba guru, kita harus sering membuka internet, mencari informasi karena informasi lomba lebih cepat melalui akses internet terutama melalui media sosial. Perlu memperhatikan dan memahami persyaratan lomba, gaya selingkung yang diinginkan pihak panitia, karena setiap event lomba terutama yang berkaitan dengan karya tulis gaya selingkungnya berbeda-beda. Dalam setiap lomba tentu banyak persyaratan dan persaingan, maka perhatikan jenis lomba yang bisa diikuti dengan teknik dan strategi yang tidak terlalu banyak birokratis. Tentu saja selalu berdoa dalam setiap aktivitas supaya yang kita lakukan baik berakhir kegagalan ataupun keberhasilan sebagai skenario Allah SWT, yang tentunya akan mendatangkan hikmah dan berkah atas semua yang kita terima. Aamiin Yaa Robbal Alamin.

Kobar,05022020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post