#tantanganGurusiana

#harike82

Menguji Kompetensi Diri

Bersyukur tak terkira kepada Allah SWT, diberi kesempatan untuk bisa terundang di hotel yang megah. Walaupun beberapa kali pernah menginap gratis di hotel, dengan difasilitasi oleh negara dalam rangka pengembangan diri baik berkompetisi maupun kegiatan workshop. Tapi kali ini agak berbeda, sangat istimewa dengan fasilitas hotel bintang lima yang sangat mewah dan nyaman.

Bagi saya sebagai seorang guru, tentu saja harus pikir-pikir dulu jika membayar sendiri menginap di hotel ini. Satu kamar disediakan untuk dua orang, saya masih sekamar dengan Bu Yeyen, seorang guru SD. Kami mewakili kota yang sama. Sejak berkompetisi dan kegiatan pembekalan di tingkat provinsi kami selalu bersama-sama, baik berangkat ke lokasi lomba maupun pulangnya. Ada teman untuk saling berbagi, sharing dan saling dukung. Apalagi kami mewakili kota dan provinsi yang sama dengan jenjang yang berbeda.

Dijadwalkan selama lima hari kami menginap di hotel Crowne, untuk mengikuti serangkaian Seleksi Guru PPKn penerima Anugerah Konstitusi jenjang Pendidikan Dasar. Hari pertama setelah chek in hotel, registrasi ulang dan istirahat sejenak, dilanjutkan acara pembukaan di malam hari. Acara pertama ini berlangsung penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Tim kesharlindung kemendikbud mengemas acaranya yang berbeda dengan kegiatan sejenis yang terkesan lebih formal. Pak Hendra Sudjana selaku Kasubdit Kesharlindung menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini dengan santai, diselingi beberapa informasi penting sehingga mudah dicerna dan dipahami. Begitu juga dengan Bu Poppy, selaku Direktur Pendidikan Dasar menyampaikan materi umum sebagai pemanasan untuk melatih kemampuan berpikir kritis bagi semua peserta. Setelah acara pembukaan usai, dilanjutkan dengan pembagian atribut dan perlengkapan untuk setiap peserta. Nampak beberapa staf kesharlindung yang sibuk mengatur pembagian tersebut. Sangat bersyukur, baru kali ini mengikuti kegiatan kompetisi diberikan fasilitas yang terhitung sangat lengkap. Semua peserta mendapat stelan jas hitam dan rok atau celana panjang yang digunakan saat presentasi, baju batik, flasdis, tas ransel beserta ATK, dan name tag.

Aspek-aspek penilaian Penerima Anugerah Konstitusi bagi guru PPKn ini sama dengan kompetisi di tingkat provinsi. Meliputi test administrasi dan portofolio, test tulis, evaluasi diri, karya tulis dan presentasi. Sedangkan test wawancara sekaligus dilaksanakan dalam presentasi karya tulis ilmiah.

Hari kedua kegiatan pagi hari dilaksanakan test tulis bagi seluruh peserta sesuai jenjangnya, baik guru SD maupun guru SMP. Soal yang disajikan dalam test tulis ini jenis berbeda dengan test tulis yang dilaksanakan di tingkat provinsi, walaupun kontennya sama menyangkut kostitusi UUD Negera Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ideologi Pancasila. Tetapi kategorinya sudah menerapkan pembelajaran berbasis HOTS, sebagian besar berupa soal analisis.

Sementara peserta melaksanakan test tulis, maka para dewan juri melakukan penilaian administrasi dan portofolio yang berlangsung hingga siang hari. Dilanjutkan dengan persiapan presentasi karya tulis ilmiah. Teknis presentasi saat itu adalah seluruh peserta sesuai jenjangnya memasuki ruang kelas beserta semua dewan juri yang terdiri dari lima orang. Teknis yang berbeda pula saat presentasi di tingkat provinsi. Di sini semua peserta harus menyaksikan presentasi peserta lainnya, sehingga terdapat saling berbagi informasi tentang proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh masing-masing peserta berkaitan dengan implementasi kesadaran hukum baik di sekolah atau di masyarakat. Semua peserta terdapat 34 orang, masing-masing peserta lama presentasi dan wawancara 30-45 menit. Sehingga dibutuhkan waktu dua hari untuk pelaksanaan presentasi, dengan jadwal tiap hari dilaksanakan sampai pukul 21.00 malam.

Dua hari duduk manis menyaksikan rekan peserta lainnya memang cukup melelahkan, walau hanya duduk saja dan menyimak materi yang dipresentasikan. Apalagi giliran presentasi diundi oleh peserta yang baru presentasi, sehingga bagi peserta yang belum mendapat giliran merasa was-was dan tidak tenang. Saya juga merasa belum tenang selama belum mendapatkan giliran presentasi. Setiap rekan peserta mengundi nomor peserta usai presentasi, maka ada saja hati ini dag-dig-dug. Baru mendapatkan giliran di hari kedua jadwal presentasi, dan jika dihitung mendapat bagian presentasi ke-29 dari 34 peserta. Biasa awalnya selalu demam panggung, menyampaikan isi karya tulis yang telah dibuat di hadapan dewan juri dan peserta lainnya. Sekalipun sudah berlatih dan menguasai materi, ada saja perasaan grogi. Terutama jika menghadapi pertanyaan yang dilontarkan oleh dewan juri, khawatit tidak bisa menjawabnya. Alhamdulillah setelah dilalui, akhirnya lega juga, presentasi lancar dan mampu menjawab pertanyaan dewan juri. Seluruh rangkaian kompetisi sudah dilakukan dengan lancar, tinggal menunggu hasil penilaian dari seluruh aspek atau kriteria penilaian. Segala usaha dan kemampuan sudah dilakukan, do’a diberi kemudahan dan kelancaran selalu dipanjatkan tinggal tawakkal menunggu hasilnya.

Bersambung....

Kobar, 10042020