Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Multiperan Guru di Masa Pandemi
https://m.facebook.com/Roy.Lo81/posts/pcb.10158456323937074/?photo_id

Multiperan Guru di Masa Pandemi

#tantanganGurusiana

#harike106

Multiperan Guru di Masa Pandemi

 

Sejak berlakukanya masa tanggap darurat bencana di tanah air, dengan kebijakan social distancing dan dilanjutkan dengan physical distancing serta berbagai aturan protokoler kesehatan. Maka berpengaruh pula terhadap aktivitas lingkungan pendidikan, yang mengharuskan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah. Dengan kebijakan yang terkesan tiba-tiba, tanpa persiapan sebelumnya untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Bagi daerah perkotaan dan lingkungan kemampuan masyarakatnya menengah ke atas,  yang memiliki jaringan internet atau siaran televisi tidaklah terlalu sulit dalam menjalin komunikasi dan informasi proses pembelajaran jarak jauh. Tetapi lain lagi dengan lingkungan masyarakat pedesaan atau pegunungan dengan sulitnya jaringan internet, siaran televisi juga tak ada sinyal, serta kemampuan masyarakatnya yang kurang. Tentu menjadi kendala yang teramat berat untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh tersebut.

Masa pandemi memberikan perubahan luar biasa dalam segenap aspek kehidupan hampir menyeluruh bagi segenap masyarakat. Termasuk bagi guru, yang mengharuskan bekerja dari rumah. Berbagai kendala dan tantangan harus dapat diatasi agar proses pembelajaran dapat berlangsung, sekalipun tanpa tatap muka, disesuaikan dengan situasi dan kondisi, serta kemampuan peserta didiknya. Dengan bekerja dari rumah, bukan berarti pekerjaan santai  karena dapat dilakukan kapan saja tanpa terburu-buru dengan absen atau dibatasi waktu. Justru guru memiliki multiperan di rumah, apalagi jika anak-anaknya juga sebagai pelajar yang mengharuskan belajar dari rumah, sebagai orang tua sekaligus menjadi guru bagi anak-anaknya serta anak didiknya, yang tak terlepas pula dengan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga atau kepala keluarga. Belum lagi jika guru tersebut selalu merasa haus ilmu, dan ingin melakukan pengembangan diri. Maka dia pun berperan sebagai pembelajar, dengan mencari kesempatan untuk dapat meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan atau seminar daring. Sehingga dalam waktu yang bersamaan multiperannya harus dapat dilakukan secara seimbang.

Dalam mewujudkan multiperan tersebut diperlukan kemampuan mengatur waktu serta kreativitas.  Bagaimana memastikan kebutuhan rumah tangga dan perhatian anak-anaknya terpenuhi. Sentuhan dan kasih sayang guru sebagai orang tua dalam mendampingi anak-anaknya mengerjakan tugas sekolahnya, baik secara daring atau manual. Termasuk memberikan motivasi agar memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas yang positif  serta senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan yang ekstra pada masa pandemi ini.

Waktu yang tersedia di rumah juga terbagi dengan pendampingan jarak jauh terhadap peserta didiknya, memastikan mereka dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kondisinya masing-masing. Maka dalam hal ini juga dibutuhkan  inovasi agar proses pembelajaran tidak membosankan. Jika memungkinkan melaksanakan pembelajaran online dengan berbagai aplikasi yang tersedia. Tetapi akan lain lagi jika kondisinya jauh dari akses internet, atau tayangan edukasi siaran TVRI yang diprakarsai Kemendikbud. Maka guru harus berusaha mencari cara agar peserta didiknya dapat belajar. Beberapa daerah berinovasi dengan melakukan siaran edukasi melalui radio-radio atau televisi daerah, yang disinyalir jangkauan siarannya sampai ke pelosok pedesaan. Tetapi ada juga yang  terpaksa memberikan pengajaran dari rumah ke rumah, walaupun tidak dilaksanakan setiap hari.

Guru sebagai pembelajar, yang menyadari keterbatasan kompetensi dan kemampuannya selalu berusaha untuk mencari kesempatan mengembangkan diri. Berbagai  pelatihan berbasis online ditawarkan, mulai dari pelatihan penulisan, penguasaan Informasi dan Teknologi, berbagai aplikasi model pembelajaran serta jenis-jenis penilaian berbasis online dan lain-lain. Ilmu dan kompetensi penguasaan teknologi dalam bidang pembelajaran sangat diperlukan, sebagai salah satu alternatif pembelajaran jarak jauh.

Dengan demikian, guru yang memiliki multiperan dengan kondisi  masa pandemi ini dibutuhkan kemampuan yang kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh  keikhlasan dalam pengabdiannya untuk mencerdaskan anak bangsa. Apapun kondisinya guru harus siap melaksanakan tugas pokok dalam proses pembelajaran dengan berbagai model maupun pendekatan, yang disesuaikan dengan karakter serta lingkungan peserta didik. Semoga masa pandemi ini segera berakhir, sehingga multiperan guru tidak hanya dibatasi oleh dinding-dinding rumah, sebagai tempat tinggalnya yang sekaligus sebagai ruang kerjanya.   

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lika liku belajar online ya Bu..

05 May
Balas

Benar bu...tak semua anak juga memiliki smartphone, sekalipun saya mengajar di lingkungan perkotaan

05 May

Sayangnya, tidak semua siswa yang bisa belajar online. Contohnya saja di tempat ku mengabdi. Listrik saja baru masuk. Rumah mereka banyak yang di gunung. Kadang ada sinyal, kadang nggak

04 May
Balas

Turut prihatin, tentu kendala yg cukup berat dgn kondisi itu, bagaimana cara yang efektif agar anak-anak busa belajar dari rumah? Dengan alat komunikasi yang terbatas

05 May

Turut prihatin, tentu kendala yg cukup berat dgn kondisi itu, bagaimana cara yang efektif agar anak-anak busa belajar dari rumah? Dengan alat komunikasi yang terbatas

05 May



search

New Post