#tantanganGurusiana

#harike119

Pemanfataan Whatsapp dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Terjadinya pandemi COVID 19 di seluruh dunia mengakibatkan perubahan di berbagai kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Kebijakan pemerintah yang mengharuskan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah pada minggu pertama terasa sangat mendadak. Sehingga kurangnya persiapan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Maka sebagai bahan pembelajaran dari rumah diberikan tugas-tugas dari buku siswa.

Untuk minggu kedua, baru dipersiapkan strategi pembelajaran di kelas VII-K dengan pemanfaatan Whatsapp grup kelas. Melalui WA grup ini semua informasi dan langkah-langkah pembelajaran diberikan. Topik yang dibahas melanjutkan materi bab 5 pada subbab C tentang “Mewujudkan kerjasama dalam berbagai lingkungan kehidupan”.

Tujuan dilaksanakannya proses pembelajaran ini dikaitkan dengan kondisi pandemi COVID 19 saat ini, yaitu agar peserta didik dapat: 1) mengklasifikasikan contoh-contoh perilaku kerja sama di berbagai lingkungan kehidupan, 2) Menyusun rencana kegiatan yang menunjukkan kerja sama di lingkungan keluarga 3) Mempraktikan kegiatan yang menunjukkan kerja sama di lingkungan keluarga.

Strategi yang dilaksanakan dengan pemanfaatan media sosial Whatsapp yang sudah ada, maka sesuai jadwal pelajaran hari Senin tanggal 23 Maret 2020, mulai diinformasikan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik. Diawali apersepsi yaitu mengaitkan materi pelajaran tentang bentuk-bentuk kerjasama dihubungkan dengan kondisi pandemi COVID 19 yang membutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk penanganannya. Dilanjutkan motivasi agar senantiasa memanfaatkan waktu belajar dari rumah dengan kegiatan yang positif dan kreatif. Kemudian disajikan beberapa point berkaitan proses pembelajaran pertemuan saat itu, supaya peserta didik menuliskan masing-masing 5 (lima) contoh kegiatan yang dilakukan kerja sama di berbagai lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Jika telah selesai, berikutnya menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan secara bekerja sama di lingkungan keluarga dalam waktu 1 (satu) minggu ke depan. Aktivias yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan kepentingan masing-masing keluarganya. Laporan tugas jika telah selesai dikerjakan dengan cara mendokumentasikan photo/video, hasilkan dikirimkan melalui Whatsapp pribadi seminggu yang akan datang. Penilaian diberikan dengan mempertimbangkan waktu pengiriman tugas serta laporan kualitas hasil pekerjaannya.

Reaksi peserta didik dengan pemberian tugas ini awalnya sebagian di antara mereka merasa berat, karena memang hampir semua mata pelajaran memberikan tugas yang harus dikerjakan. Ada yang memberikan tugasnya disekaliguskan untuk dua minggu, di mana semula pemberlakuan belajar dari rumah dilaksanakan dalam waktu dua minggu, tetapi ada juga yang perminggu. Sehingga dengan perpanjangan waktu masa belajar di rumah, kemudian dievaluasi agar pemberian tugas belajar dilaksanakan untuk tiap minggu, dengan catatan juga tidak memberatkan beban peserta didik maupun orang tua. Tetapi untuk mata pelajaran PPKn, karena tugasnya perminggu dan pekerjaannya juga sebagian ditunggu pada saat itu juga, sementara untuk praktiknya dapat dilaporkan untuk minggu berikutnya. Mereka merasa nyaman, saja beraktivitas kegiatan di rumah seperti biasanya, hanya perlu menuliskan laporan jenis pekerjaan dan hasil yang diperoleh dari aktivitas kerja sama di lingkungan keluarga beserta dokumentasi photo atau videonya. Dengan tugas ini, orang tua pun merasa terbantu pekerjaannya sekaligus sebagai pembiasaan karakter mandiri, disiplin, dan gotong royong.

Pembelajaran jarak jauh dengan pemanfaatan media sosial Whatsapp bermanfaat sebagai alternatif komunikasi antara guru dengan peserta didik, sementara belum dilakukan model pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal ini dikarenakan dalam keadaan mendesak serta fasilitas yang ada hampir semua peserta didik memiliki smartphone dengan aplikasi whatsapp, hanya seorang saja dalam satu kelas yang tidak memilikinya. Tetapi dapat diatasi dengan menggunakan smartphone milik orang tuanya.

Pembelajaran ini masih ada kelemahannya, dengan komunikasi yang kurang interaktif. Videocall hanya terbatas beberapa orang, guru hanya memberikan arahan dan petunjuk yang harus dikerjakan peserta didik. Begitu juga dengan pengiriman tugas berupa photo atau video yang memerlukan memory cukup besar. Sehingga kapasitas terbatas dalam smartphone menyebabkan photo/video sulit dibuka. Dengan temuan kelemahan ini, diperlukan upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran jarak jauh yang lebih efektif dan efisien. Model yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan dapat memanfaatkan google classroom untuk proses pembelajaran dan google form untuk Penilaian Harian atau Penilaian Akhir Semester (PAS). Tetapi perlu waktu untuk mempelajari dan mengisi menu-menu yang terdapat dalam aplikasi tersebut.

Seiring dengan perjalanan waktu dan kebutuhan, maka kondisi pandemi COVID 19 ini memberikan pembelajaran yang sangat berarti. Guru dituntut kreatif bagaimana caranya dapat membelajarkan peserta didik dengan efektif dan efisien. Setidaknya mengurangi kebosanan anak-anak selama berdiam diri di rumah.